Antasida Doen - Kegunaan, Efek Samping, Dosis, dll
Penulis: Anwar Sidik
Review Medis: dr. Ahmad Muhlisin
Antasida Doen obat apa?
Antasida Doen adalah obat dalam bentuk tablet kunyah dan suspensi yang digunakan untuk mengatasi peningkatan kadar asam di lambung yang dapat memicu maag, kembung, serta gangguan pencernaan lainnya. Obat ini tergolong sebagai obat bebas yang tergolong aman dan dapat digunakan tanpa resep dokter.
Antasida Doen mengandung bahan aktif berupa aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida. Kedua bahan aktif ini merupakan golongan antasida yang mampu menurunkan keasaman cairan lambung. Dua senyawa ini bekerja mengikat asam hidroklorida di lambung dan membentuk ikatan aluminium klorida, magnesium klorida serta air. Akibatnya keasaman cairan lambung dapat dikurangi.
Ringkasan Obat Antasida Doen
Kandungan | Tablet Kunyah: Magnesium Hydroxide 200 mg, Dried Aluminium Hydroxide Gel 247 mg; Suspensi/sirup (per 5 ml):Aluminium Hydroxide Gel 200 mg, Magnesium Hydroxide gel 30% 200 mg |
Jenis obat | Antasida |
Kategori | Obat bebas |
Kegunaan | Mengatasi peningkatan asam lambung yang memicu maag, kembung dan nyeri ulu hati |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori N (boleh) |
Produsen | Rama Emerald Multi Sukses |
Harga | Rp. 2.000 – 3.000 per strip isi 10 tablet kunyah, per box isi 10 strip; Rp. 15.000 – 20.000 per botol isi 60 ml |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Antasida Doen
Fungsi Antasida Doen dalam tubuh yaitu sebagai penetralisir cairan lambung yang meningkat keasamannya. Dengan berkurangnya keasaman sekresi lambung, maka beberapa gejala kelebihan asam lambung seperti maag, nyeri ulu hati, refluks asam lambung, dispepsia, hingga nyeri akibat tukak lambung atau tukak usus dua belas jari dapat dikurangi. Manfaat itu didapat dari dua bahan aktifnya yang berupa:
- Aluminium Hydroxide, adalah obat antasida jenis slow-acting yang dapat menurunkan kelebihan keasaman lambung secara perlahan. Aluminium hidroksida akan bereaksi dengan asam klorida di sekresi lambung membentuk aluminiuim klorida dan air sehingga keasaman cairan lambung dapat dikurangi. Namun senyawa ini bersifat anstringen yang dapat memicu konstipasi sebagai efek sampingnya.
- Magnesium Hydroxide, dikenal sebagai antasida fast-acting yang bekerja cepat menurunkan kadar asam lambung yang berlebih. Obat ini akan bereaksi dengan asam klorida membentuk magnesium klorida dan air. Selain bekerja di lambung, magnesium juga dapat mencapai usus besar dan memberikan efek laksatif/pencahar. Efek pencahar ini akan membantu mengurangi efek anstringen dari aluminium hidroksida.
Indikasi dan Kegunaan Antasida Doen
Antasida Doen digunakan untuk mengatasi kelebihan asam lambung yang dapat memicu berbagai kondisi berikut:
- Maag.
- Tukak lambung atau tukak usus dua belas jari.
- Refluks asam lambung.
- Dispepsia.
- Kembung, mual dan perut terasa penuh.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Pasien yang terindikasi menderita obstruksi usus.
- Penderita gangguan fungsi ginjal.
- Pasien dengan kondisi tubuh yang lemah.
Dosis Antasida Doen dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Antasida Doen untuk mengatasi kelebihan asam lambung
- Dosis dewasa: dalam sediaan tablet kunyah, 1 – 2 tablet, 3 – 4 kali sehari. Maksimal 16 tablet per hari. Untuk sediaan sirup, 1 – 2 sendok takar (5 ml), 3 – 4 kali sehari. Maksimal 80 ml per hari.
- Dosis anak-anak: umur 6 – 12 tahun: ½ – 1 tablet kunyah, 3 – 4 kali sehari. Untuk sediaan sirup, 2,5 – 5 ml, 3 – 4 kali sehari.
Aturan pakai:
- Gunakanlah obat ini setelah makan atau dalam kondisi perut kosong, sekitar 1 jam setelah makan, sebelum tidur atau sesuai kebutuhan saat perut sedang kembung dan nyeri.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Antasida Doen pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Antasida Doen
Antasida Doen umumnya aman dan ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Antasida Doen meliputi:
- Diare.
- Konstipasi.
- Nyeri perut.
- Hipofosfatemia atau hipermagnesemia (untuk penggunaan jangka panjang).
Efek Overdosis Antasida Doen
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Antasida Doen dapat berupa nyeri perut parah, gangguan elektrolit tubuh, rasa haus berlebihan, hipotensi serta depresi pernapasan. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita diare atau konstipasi.
- Hindari penggunaan pada penderita porfiria yang memerlukan hemodialisa.
- Perhatian lebih harus diberikan untuk penggunaan pada ibu hamil dan menyusui serta penderita gangguan fungsi ginjal ringan.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Antasida Doen untuk ibu hamil?
Kombinasi bahan aktif Antasida Doen digolongkan sebagai obat kategori N untuk ibu hamil. Hal itu berarti kombinasi keduanya belum diketahui apakah berbahaya untuk ibu hamil dan janinnya. Namun karena penggunaan obat ini sudah sangat luas dan belum ditemukan kejadian yang membahayakan ibu hamil dan janinnya, maka obat ini dianggap cukup aman asalkan sesuai dosis anjuran dari dokter atau dosis yang tertera pada kemasannya.
Bolehkah Antasida Doen untuk ibu menyusui?
Kombinasi kedua bahan aktif Antasida Doen ini diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui, namun efeknya pada bayi yang menyusu dianggap cukup aman. Oleh karena itu penggunaan obat ini selama masa menyusui dibolehkan asalkan sesuai dosis anjuran.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Antasida Doen bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Antasida Doen dengan obat-obat berikut:
- Antibiotik jenis tetrasiklin, antasida dapat mengganggu penyerapan antibiotik jenis ini di pencernaan.
- Obat mengandung sitrat, meningkatkan penyerapan antasida dan sehingga juga meningkatkan risiko efek sampingnya.
- Suplemen zat besi, antasida dapat menurunkan kemampuan pencernaan menyerap zat besi (Fe).
- Velpatasvir, meningkatkan konsentrasi serum velpatasvir.
- Salisilat, meningkatkan sekresi salisilat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar