10 Kanker Yang Paling Mematikan

Menurut lembaga National Cancer Institute di Amerika, mencatat terdapat 10 jenis kanker dengan angka kematian tinggi yang tercatat selama tahun 2003 sampai 2007. 10 jenis kanker ini merupakan kanker yang dinilai paling mematikan. Apa saja jenisnya?

1. Kanker Paru dan Bronkus
Jumlah penderita kanker paru dan bronkus diketahui meningkat disebabkan oleh peningkatan jumlah perokok. Karena diketahui rokok merupakan penyebab utama kanker paru dan bronkus. Sebagian besar kasus yang ditemui di Indonesia, pengidap kanker paru-paru sudah berada pada stadium lanjut ketika diketahui mengidap penyakit ini sehingga terlambat untuk diselamatkan. Penyebab lainnya adalah karena sulitnya mendeteksi secara dini, gejala dari kanker paru sehingga penyakit baru dapat diketahui setelah berada pada stadium lanjut.

Faktor yang menyebabkan seseorang beresiko mengidap kanker paru-paru selain faktor genetis dan usia adalah perokok baik aktif maupun pasif, paparan gas radon, paparan asbes, dan polusi udara.
Polusi udara. Sumber: Pixabay

2. Kanker Pada Sistem Pencernaan (Kanker kolon dan kanker rektum)
Sel kanker yang tumbuh di area sistem pencernaan terutama usus besar atau kolon menempati tempat kedua sebagai kanker pembunuh tertinggi di amerika. Terjadinya kanker kolon ataupun kanker rektum erat kaitannya dengan tingginya tingkat adopsi masyarakat terhadap pola makan yang tidak sehat selain faktor usia maupun genetis. Kanker pada sistem pencernaan ini dimulai dari munculnya polip pada usus yang disebabkan oleh radang. Peradangan ini banyak ditimbulkan oleh gaya hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi alkohol berlebihan, kurang olah raga ataupun kurang konsumsi makanan berserat.
Makanan kaya serat. Sumber: Pixabay

3. Kanker Payudara
Kanker payudara menjadi kanker tertinggi ketiga sebagai kanker pembunuh. Kanker payudara tidak hanya dapat menyerang wanita, namun juga dapat menyerang pria. Di Amerika terdapat 2000 kasus kanker payudara yang menyerang pria selama tahun 2003 hingga 2008. Sel kanker biasanya tumbuh dimulai di sekitar jaringan yang memproduksi air susu ataupun jaringan yang menghubungkan kelenjar asi ke bagian puting. Berdasarkan data WHO, di Indonesia pada tahun 2012 terdapat 40 orang pengidap kanker payudara pada setiap 100.000 penduduk.

Faktor-faktor penyebab kanker payudara diantaranya adalah gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol, obesitas, paparan radiasi, gangguan hormon, usia dan faktor genetis. Kanker payudara dimulai dengan adanya benjolan kecil sekitar 1-2 cm di sekitar payudara dan apabila telah berada pada stadium lanjutan, sel kanker menyebar pada jaringan getah bening di bagian ketiak atau struktur lain di sekitar payudara.
Konsumsi alkohol. Sumber: Pixabay

4. Kanker Pankreas
Kanker pankreas adalah kanker yang mulanya tumbuh dan berkembang di area pankreas. Di Amerika, kanker pankreas merupakan pembunuh mematikan keempat dengan korban meninggal hampir mencapai 37,000 penderita pada tahun 2012 menurut National Cancer Institute Amerika.

Kanker pankreas mengganggu kerja tubuh dengan cara mempengaruhi sistem pencernaan dan metabolisme tubuh dan biasanya kanker jenis ini bertumbuh dengan cepat sekali sehingga sering kali terlewat untuk dideteksi lebih awal.

5. Kanker Prostat
Kanker prostat merupakan kanker paling mematikan kedua bagi penderita laki-laki di Amerika, setelah kanker paru-paru dan bronkus. Kanker prostat pada mulanya tumbuh secara lambat dimulai dari kelenjar prostat, yang memproduksi cairan semen pada sistem reproduksi pria. Gejalanya biasanya ditandai dengan gangguan buang air kecil dan tidak bersifat agresif dengan perkembangan perlahan namun ada sebagain kasus di mana kanker prostat ini banyak yang menjadi agresif hingga sulit ditangani. Berdasarkan catatan National Cancer Institute Amerika sekitar 32,000 penderita laki-laki meninggal pada tahun 2010.

Faktor-faktor yang diketahui mempengaruhi resiko seseorang terkena kanker prostat adalah usia, riwayat kesehatan, genetis, penderita obesitas, pola makan kurang serat, paparan bahan kimia, dan menderita penyakit menular seksual.

Dari kelima jenis kanker di atas yang menduduki peringkat paling tinggi dalam angka kematian penderita dapat disimpulkan bahwa gaya hidup tidak sehat adalah faktor yang banyak menjadi pemicu timbulnya sel kanker selain faktor usia dan genetis. Gaya hidup yang tidak sehat ditambah dengan tingkat kesadaran yang rendah turut meningkatkan resiko seseorang terkena kanker mematikan. Di mana kanker biasanya akan lebih mudah ditangani dan tidak terlalu agresif ketika masih pada tahap awal sebelum menjalar pada bagian lain atau sebelum mengalami fase metastatis.

Sumber: Tekno, dan Tekno

6. Leukimia
Leukemia atau kanker darah menduduki urutan ke 5 kanker paling mematikan berdasarkan catatan National Cancer Institute di Amerika. Di Indonesia sendiri berdasarkan data Global Cancer Observatory dari World Health Organization (WHO), pada tahun 2018 kematian akibat leukemia di Indonesia mencapai 11.314 jiwa.

Kanker darah tidak seperti jenis kanker yang lain tidak menimbulkan benjolan atau tumor, dan tidak memiliki gejala yang spesifik sehingga seringkali gejala yang timbul dianggap sebagai jenis penyakit yang lain. Gejala yang sering timbul meliputi demam, mual, sakit kepala dan tenggorokan, tubuh mudah lelah, berat badan yang turun secara drastis, sering terkena infeksi, nyeri pada tubuh atau tulang dan sering terjadi memar dan pendarahan.

Seseorang memiliki resiko mengidap kanker darah jika memiliki riwayat mengidap kanker darah pada keluarganya—karena sifat genetis, faktor usia, menderita gangguan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS, terpapar senyawa kimia dan memiliki kebiasaan merokok.
Kebiasaan merokok memicu beragam jenis kanker. Sumber: Pixabay

7. kanker darah lymphoma
Kanker darah limfosit atau kanker darah yang menyerang limfosit atau sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi di dalam tubuh merupakan jenis kanker mematikan ke 7 berdasarkan catatan National Cancer Institute di Amerika. Di Indonesia sendiri berdasarkan catatan Global Cancer Observatory, Kanker darah Lymphoma pada tahun 2018 menyebabkan kematian sebanyak 7.565 penderita.

Sama seperti leukemia, pada lymphoma orang-orang memiliki resiko terkena kanker ini karena faktor genetis, usia menderita gangguan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS, terpapar senyawa kimia dan memiliki kebiasaan merokok.

8. Kanker Hati
Disebutkan bahwa kanker hati merupakan kanker yang cukup umum ditemui di dunia. Berdasarkan riset WHO pada tahun 2015, kanker hati merupakan salah satu jenis kankey yang paling banyak menyebabkan kematian. Namun angka kematian karena kanker hati di Amerika. Di Indonesia tercatat kanker hati merupakan pembunuh dengan urutan ke empat dengan jumlah kematian sebanyak 18.148 pada tahun 2018.

Kanker hati memiliki beberapa jenis berbeda dengan beberapa tingkatan stadium atau tahap tingkat penyebaran kanker. Gejala dari munculnya kanker hati seringkali baru muncul pada stadium lanjut sehingga banyak kasus, kanker hati terlambat untuk ditangani. Gejala-gejala yang muncul adalah nyeri di bagian perut, dan pembengkakan organ hati dan area di sekitar perut karena adanya penumpukan cairan. Kanker hati dapat menyerang siapapun namun ada individu yang memiliki resiko terkena kanker hati yakni penderita HIV/AID, seseorang yang terpapar zat kimia, atau pada pasien yang menjalani terapi radiasi dan operasi pengangkatan kandung empedu.
Nyeri perut. Sumber: Pixabay

9. Kanker Ovarium
Kanker ovarium merupakan kanker mematikan bagi wanita urutan ke 4 di Amerika dalam kurun waktu 2003 hingga 2007. Kanker ovarium di Indonesia pada tahun 2018 menduduki peringkat ke 8 sebagai kanker paling mematikan dengan penderita meninggal sebanyak 7.842 orang.

Kanker ovarium merupakan kanker yang muncul pada jaringan indung telur yang mana sering muncul atau diderita pada wanita pasca menopause. Sama seperti Kanker Hati, Kanker Ovarium juga jarang menimbulkan gejala yang spesifik pada tahap awal. Gejala stadium lanjut dari kanker ovarium adalah mual, sakit perut, perut kembung, konstipasi, pembengkakan pada perut, penurunan berat badan, sering buang air kecil. Nyeri pada bagian organ seksual dan perubahan siklus menstruasi.

Resiko seseorang terhadap kanker ovarium diantaranya adalah factor usia diatas 50 tahun, merokok, menjalani terapi penggantian hormon saat menopause, riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau kanker payudara, pernah menderita obesitas, endometriosis atau sindrom Lynch.
Ilustrasi usia pada wanita mempengaruhi resiko terkena kanker ovarium. Sumber: Pixabay

10 Kanker Esophagus
Kanker esophagus merupakan kanker yang tumbuh pada jaringan esophagus yakni saluran lewatnya makanan dari tenggorokan ke dalam lambung. Berdasarkan Globocan 2018, di Indonesia pada tahun 2018 tercatat sebanyak 1058 penderita meninggal disebabkan oleh penyakit ini. Sedangkan di Amerika sebanyak 14.500 penderita diperkirakan meninggal sepanjang tahun 2003 hingga 2007 karena kanker Esofagus.

Gejala esophagus meliputi nyeri ulu hati, nyeri di tenggorokan dan belakang tulang dada, batuk kronis yang terjadi terus menerus, sulit menelan, penurunan berat badan secara drastis, batuk berdarah atau muntah darah dan juga BAB berdarah. Peningkatan resiko terkena kanker esophagus meliputi kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kelainan esophagus, obesitas, pola makan kurang sehat dan radioterapi juga dapat memicu timbulnya kanker esophagus.



Pola makan sehat dapat mengurangi resiko terkena kanker. Sumber: Pixabay

Sumber:
https://www.livescience.com/11041-10-deadliest-cancers-cure.html
https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf
https://www.alodokter.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Informasi Terapi Gelombang Otak Ini Perlu Anda Ketahui

Terapi gelombang otak adalah teknik pengobatan yang memanfaatkan gelombang suara untuk merangsang dan memperbaiki pola aktivitas listrik di ...