Kanker adalah istilah yang umumnya digunakan untuk penyakit ketika sel-sel dalam tubuh tumbuh secara tidak terkontrol dan mengganggu kerja atau fungsi tubuh. Banyak penderita kanker ketika pada mulanya didiagnosa mengidap penyakit ini, seperti menerima vonis kematian. Walaupun ada banyak pula kasus pengidap kanker yang kemudian sembuh setelah menjalani proses pengobatan dan tindakan medis. Meskipun pada hakikatnya semua manusia akan mengalami mati, vonis penyakit kanker begitu menakutkan dan langsung diasosiasikan dengan akhir hidup seseorang.
Mengapa demikian?
Bagaimana sebenarnya kanker bisa membunuhmu?
Penderita kanker di dunia dan di Indonesia
Data Globocan mencatat pada tahun 2018 di dunia terdapat 18.1 juta kasus baru dengan angka kematian sekitar 9.6 juta kematian, dimana 1 dari 5 laki-laki 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker. Dan dari jumlah kejadian tersebut dinyatakan bahwa 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan meninggal karena kanker. Di Indonesia sendiri angka penyakit kanker mencapai 136.2 per 100.000 penduduk. Indonesia berada di urutan ke 23 negara dengan penderita kanker di Asia.
Kanker paru-paru. Sumber: Wikimedia Commons
Penyebab Kanker
Berdasarkan banyak penelitian, banyak sekali hal yang memicu munculnya penyakit ini. Diantaranya ada hal-hal yang bisa dihindari seperti konsumsi rokok atau alkohol, berat badan berlebih, kurangnya olahraga, nutrisi yang kurang baik. Sedangkan pemicu terjadinya kanker yang tidak dapat dihindari seperti faktor usia dan genetis.
Kanker dimulai dari perubahan perkembangan sel yang tidak terkontrol. Sel yang mulanya sehat mengalami mutasi sehingga bertumbuh menjadi sel kanker. Pertumbuhan sel ini kemudian menjadi benjolan atau masa yang dikenal sebagai tumor.
Bagaimana kanker akhirnya membunuh fungsi organ tubuh?
Kanker sendiri terdapat beragam jenis bergantung dari lokasi bagian tubuh mana sel kanker tersebut terbentuk. Tidak semua jenis kanker menyebabkan kematian. Apabila dideteksi dalam tahap awal, kanker memiliki kemungkinan sembuh yang cukup tinggi. Pada akhirnya kanker mulai membunuh sel-sel tubuh sehat dan mengancam nyawa pengidapnya adalah ketika sel kanker telah mengalami metastatis. Metastatis di sini adalah ketika sel kanker telah tumbuh dan menjalar ke bagian tubuh yang lain, selain sel kanker awal mulanya. Disinilah saat masalah mulai terjadi, ketika tubuh tidak mampu mendukung tumbuhnya tumor-tumor baru ini atau tumor-tumor baru ini menghalangi kerja tubuh.
Kemoterapi melemahkan tubuh
Salah satu perawatan kanker yang bertumbuh dengan sangat cepat adalah dengan kemoterapi atau dengan memapar sel-sel kanker dengan obat-obatan. Namun karena sel kanker pada dasarnya adalah sel tubuh biasa yang mengalami mutasi, obat-obatan ini pun banyak yang melemahkan tubuh seperti kerontokan rambut parah dan mual. Ini terjadi karena kemoterapi tidak hanya berpengaruh pada sel kanker tetapi juga sel sehat tubuh.
Proses kemoterapi. Sumber: Wikimedia Commons
Sel kanker memakan sel sehat
dan mengganggu kerja jaringan tubuh
Untuk tumbuh dengan kecepatan yang tinggi, sel kanker tentunya butuh asupan makanan. Sumber makanan ini diperoleh dari tubuh dan beberapa jenis sel kanker memangsa sel tubuh yang sehat. Hal ini tentunya sangat membahayakan terutama apabila sel sehat pada jaringan yang dimakan oleh sel kanker tersebut memiliki fungsi signifikan dalam tubuh. Kerja tubuh menjadi tidak seimbang dan hal ini dapat berujung kepada kematian.
Apabila sel kanker menyerang sel sehat yang ada pada sistem pencernaan, akibatnya penyerapan pengolahan makanan menjadi terhambat dan penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh menjadi tidak optimal. Hal ini sering dicirikan dengan penurunan berat badan secara drastis.
Metastatis kanker payudara. Sumbe; Wikimedia Commons
Apabila sel kanker menyerang sistem pernafasan, tubuh akan kekurangan oksigen akibat kurangnya oksigen yang dapat dikumpulkan oleh paru-paru. Kurangnya oksigen dan infeksi yang terjadi akibat serangan sel kanker akhirnya akan menjadi penyebab kematian.
Ketika sel kanker menyerang fungsi hati dan sum-sum tulang sebagai produsen sel darah, akan menyebabkan ketidakseimbangan kimiawi atau kurangnya jumlah darah merah di dalam tubuh. Tubuh secara alami memiliki mekanisme untuk menanggulangi ketidakseimbangan ini. Namun apabila ketidakseimbangan yang disebabkan oleh kanker tidak lagi dapat dikontrol, akan terjadi kegagalan organ, yakni tubuh yang tidak mampu merespon atau menjalankan fungsinya untuk mendukung kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar