Memerlukan alat dan perlakuan khusus dalam merajang tembakau Mole, hingga menghasilkan rajangan bagus dan rapi. Lalu menjadikannya lempengan yang rapi dan terasa enak. Sesuai Namanya mooi alias indah.
Biasanya proses perajangan tembakau Mole dilakukan dengan cara menggulung 20 lembar daun, lalu dimasukan ke dalam lubang perajang untuk menghasilkan irisan 0,5 mm sampai 1,0 mm. Proses selanjutnya, rajangan ini dijemur di atas sasag, semacam alat dari anyaman bambu. Setiap sasag mampu menampung hingga 60 lembar daun tembakau rajangan.
Pasar tembakau Mole luas
Pasar tembakau ini tersebar hingga manca negara, misalnya di Jawa, Malaysia, hingga Jerman. Konsumen lokal menjadikan hasil rajangan sebagai tingwe. Mole kualitas super, akan menghasilkan rasa rokok yang setara dan istimewa seperti rokok batangan hasil industri.
Tembakau semacam ini menjadi pilihan banyak orang di berbagai daerah karena kenaikan cukai rokok. Konsumen dengan mudah menemukan pengecer Mole di marketplace Indonesia atau sekedar listing Facebook dan website.
Konsumen tembakau Mole biasanya melinting tembakau ini dengan campuran cengkeh, rempah, damar atau menyan. Umumnya paling nikmat mengisap tembakau ini. Salah satu merek terkenal rajangan tembakau ini berlabel Cap Perahu.
Nah kalau Anda kurang puas, dan mau mencari variasi yang lebih luas, datang saja sendiri ke Pasar Tembakau Tanjungsari Sumedang. Di sana tersedia pelbagai jenis Mole dari daerah Jawa Barat. Dan banyak jenis tembakau dari daerah lain dipasarkan di sini. Pasar Tembakau Tanjungsari mungkin adalah surga bagi pecinta tembakau lintingan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar