Payudara

Oh Ternyata Ini Alasan Mengapa Pria
Sangat Menyukai Bagian Payudara Wanita

Pria secara biologis cenderung menyukai payudara. Penelitian telah menunjukkan bahwa bentuk tubuh wanita, termasuk rasio pinggul ke pinggang dan ukuran payudara mempengaruhi gairah seks pria. Melansir laman Your Tango (18/5/2021), satu studi menemukan bahwa wanita dengan payudara besar dan pinggul sempit dianggap paling menarik dan paling diinginkan oleh pria. Studi lain menyimpulkan bahwa payudara yang lebih besar berarti kesuburan yang lebih tinggi.

Beberapa psikolog mengklaim bahwa pria terpesona dengan payudara sejak 
masa kanak-kanak. Melansir laman Mandatory (18/5/2021) masa menyusui memainkan peran penting dalam kehidupan seorang pria. Masa menyusui bisa mempengaruhi ketertarikan seksual pria di masa yang akan datang.

Enggak heran jika beberapa pria ingin memiliki istri yang payudaranya besar karena menganggap payudara besar bisa meningkatkan kesuburan wanita. Selain itu, ketika menyusui, ukuran lemak di payudara besar bisa membuat kebutuhan bayi menyusui lebih tercukupi. Itulah yang membuat beberapa pria ingin memiliki pasangan dengan payudara berukuran besar karena faktor kesehatan. Faktanya, semua bentuk dan ukuran payudara wanita menarik bagi pria. Tetapi, wanita perlu memahami bahwa ada banyak sekali jenis payudara yang disukai pria,dan setiap pria memiliki daya tarik yang berbeda terhadap payudara.


Ternyata Ini 5 Alasan Pria Menyukai Payudara Wanita, Hayo Ngaku!

Payudara di setiap perempuan berbentuk dan berukuran berbeda. Bahkan sepasang payudara yang dimiliki seorang perempuan saja bisa berbeda. Payudara di mana pun, bagi pria pencinta wanita, sangat dipuji dan disukai. Payudara memang memiliki daya pikat bagi pria. Tak heran, ketika sepasang suami istri bercinta, payudara kerap jadi sasaran utama pria. Inilah mengapa payudara merupakan aset berharga. Seorang wanita juga lebih percaya diri terlebih memiliki payudara yang kencang. Berbicara mengenai ketertarian pria terhadap payudara wanita, lalu apa yang sebenarnya yang membuat pria sangat menyukai payudara?


1. Bentuk dan tekstur
Bentuk dan tekstur menjadi salah satu alasan pria menyukai payudara wanita. Pria menyukai payudara yang memiliki bentuk seksi dan memiliki tekstur yang mengesankan. Payudara wanita yang menonjol juga menjadi salah satu daya pikat pria sehingga sering dibikin penasaran dan jatuh hati.

2. Sentuhan lembut
Alasan kedua kenapa pria menyukai payudara wanita yaitu karena payudara memiliki sentuhan yang lembut. Payudara juga memiliki sentuhan hangat dan menenangkan. Saat pria menyentuh payudara wanita, hal ini akan membuatnya semakin bergairah.

3. Titik sensitif wanita
Payudara adalah salah satu bagian tubuh wanita yang paling sensitif selain organ intim. Para pria akan sangat senang dan bahagia ketika ia memainkan payudara. Pria juga bisa merasakan orgasme ketika dirinya berhasil membuat wanitanya terangsang melalui sentuhan payudara.

4. Putting yang besar
Payudara dengan puting besar memang lebih disukai oleh pria. Sebab, mereka akan terkesan ketika memainkan payudara pasangannya. Bahkan, payudara yang semakin kencang ketika berhubungan intim membuat pria semakin tertarik dan semakin bergairah.

5. Sumber kenyamanan
Saat pria merasakan suasana hati yang memburuk, ada satu tempat yang dirasa menenangkan yaitu ketika membenamkan wajah ke dada wanita. Pelukan seperti itu terbukti memberikan rasa nyaman dan efektif menghilangkan suasana hati yang buruk atau kesedihan yang sedang dialami.

Baca Juga:











Kanker Lidah

Kanker lidah adalah penyakit kanker yang tumbuh dan berasal dari jaringan lidah. Kondisi ini dapat ditandai dengan sariawan, munculnya bercak-bercak berwarna merah atau putih pada lidah, dan sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh.

Kanker lidah berkembang dari jaringan lidah yang mengalami kelainan dan tumbuh secara tidak normal, bisa terjadi pada ujung lidah atau pangkal lidah. Kanker lidah banyak dialami oleh perokok serta orang yang kecanduan minuman beralkohol. Selain itu, kanker lidah juga dapat lebih mudah terjadi pada orang yang pernah terkena infeksi virus HPV (Human Papilloma Virus).autoiv>
Gejala Kanker Lidah
Gejala utama yang muncul pada penderita kanker lidah adalah munculnya bercak berwarna merah atau putih pada lidah, dan sariawan yang tidak kunjung reda setelah beberapa minggu. Gejala kanker lidah lainnya yang dapat muncul 
  1. Sakit tenggorokan dan nyeri saat menelan yang berlangsung terus-menerus.
  2. Muncul benjolan di daerah mulut dan leher, akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
  3. Rasa kebas dalam mulut yang tidak kunjung hilang.
  4. Perdarahan pada lidah tanpa sebab yang jelas.
  5. Sulit menggerakkan rahang.
  6. Penurunan berat badan secara drastis.
  7. Perubahan pada suara dan berbicara.
Kapan Harus Ke Dokter
Terkadang penderita tidak menyadari bahwa keluhan yang dialaminya merupakan gejala kanker lidah. Kelainan ini umumnya baru ditemukan oleh dokter gigi saat melakukan pemeriksaan rutin atau pemeriksaan gigi karena masalah lain.

Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 3 bulan hingga 2 tahun sekali, tergantung kondisi kesehatan gigi dan mulut Anda. Melakukan perawatan rutin ke dokter gigi juga penting karena kanker lidah lebih berisiko terjadi pada seseorang yang kesehatan mulutnya tidak terjaga,

Keluhan yang dianggap tidak berbahaya, seperti sariawan atau sakit tenggorokan, bisa menjadi tanda dari kanker lidah. Segera periksakan diri ke dokter jika gejala-gejala tersebut berlangsung lebih dari tiga minggu, terutama jika Anda adalah perokok atau sering mengonsumsi minuman beralkohol.

Penyebab Kanker Lidah
Kanker lidah terjadi akibat adanya perubahan atau mutasi genetik pada sel-sel jaringan lidah. Mutasi genetik ini menyebabkan sel tumbuh abnormal serta tidak terkendali, dan menjadi sel kanker. Namun, penyebab mutasi genetik ini sendiri belum diketahui secara pasti.

Laki-laki berusia di atas 50 tahun yang anggota keluarganya menderita kanker lidah lebih berisiko menderita penyakit lidah ini. Selain itu, beberapa faktor berikut juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah:
  • Merokok, Kebiasaan merokok atau mengonsumsi tembakau, meskipun bukan dalam bentuk rokok, dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah akibat paparan zat pemicu kanker (karsinogenik) yang terdapat di dalam tembakau.
  • Konsumsi minuman keras (alkohol), Orang yang sering minum alkohol dalam jumlah banyak lebih berisiko mengalami kanker lidah.
  • Infeksi Human papillomavirus (HPV) Walau jarang terjadi, HPV dapat menyebabkan pertumbuhan jaringan abnormal di dalam mulut, sehingga memicu kanker. Infeksi HPV di dalam mulut dapat menyebar melalui hubungan seksual secara oral.
  • Kesehatan rongga mulut yang tidak baik
  • Kanker lidah juga dapat dikaitkan dengan bentuk gigi yang tidak rata, kasar, dan bergerigi, serta bentuk gigi palsu yang tidak sesuai.
  • Pola makan yang tidak sehat
  • Kurang mengonsumsi buah dan sayur atau memiliki pola makan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah.
Diagnosis Kanker Lidah
Langkah diagnosis kanker lidah diawali dengan menanyakan keluhan dan riwayat kesehatan pasien, misalnya apakah pernah menderita infeksi HPV atau tidak. Dokter juga akan menanyakan apakah ada anggota keluarga pasien yang pernah menderita kanker lidah atau tidak, serta apakah pasien memiliki kebiasaan merokok atau minum alkohol.

Setelah itu, dokter akan memeriksa kondisi mulut dan lidah pasien. Bila ada kecurigaan ke arah kanker, dokter akan merujuk pasien ke dokter onkologi. Dokter onkologi kemudian dapat melakukan pemeriksaan lanjutan berupa:
  • Biopsi lidah, Pada prosedur ini, dokter akan mengambil sampel jaringan lidah untuk diperiksa di laboratorium. Pasien biasanya akan diberikan bius lokal selama  proses biopsi ini.
  • Pemeriksaan endoskopi, Jika kanker lidah diduga terjadi pada bagian pangkal lidah, dokter akan melakukan pemeriksaan endoskopi. Pemeriksaan endoskopi dapat sekaligus mengambil sampel jaringan lidah dan kelenjar getah bening di sekitar lidah.
  • Pemindaian, Pemindaian dilakukan untuk melihat kondisi mulut dan lidah, serta mengetahui penyebaran kanker. Pemindaian dapat dilakukan dengan CT scan atau MRI.
  • Tes HPV, Tes HPV dilakukan untuk memeriksa apakah pasien positif menderita infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker lidah.
Stadium Kanker Lidah
Berdasarkan keparahan dan luasnya penyebaran sel kanker, kanker lidah dapat dibagi menjadi empat stadium, yaitu:

Stadium 1
Kanker sudah mulai tumbuh, namun diameter kanker belum melebihi 2 cm serta belum menyebar ke jaringan disekitarnya. Stadium 1 bisa disebut sebagai stadium awal kanker lidah.

Stadium 2
Kanker sudah mencapai diameter sekitar 2-4 cm, namun belum menyebar ke jaringan di sekitarnya.

Stadium 3
Diameter kanker sudah lebih dari 4 cm dan sudah menyebar ke jaringan di sekitarnya, termasuk ke kelenjar getah bening terdekat.

Stadium 4
Kanker sudah menyebar ke jaringan di sekitar mulut dan bibir, atau bahkan ke organ lain yang letaknya jauh, seperti paru-paru dan hati.

Kanker pada ujung lidah lebih mudah terdeteksi dibandingkan kanker pada pangkal lidah. Kanker di lidah bagian depan biasanya akan terdiagnosis saat kanker masih berukuran kecil, sehingga lebih mudah ditangani.

Kanker yang muncul di pangkal lidah cenderung baru terdeteksi pada stadium lanjut, yaitu saat kanker sudah membesar dan bahkan sudah menyebar ke kelenjar getah bening di leher.

Pengobatan Kanker Lidah
Metode pengobatan kanker lidah tergantung kepada lokasi dan stadium kanker. Jika diperlukan, dokter akan mengombinasikan beberapa jenis pengobatan agar hasilnya maksimal. Metode pengobatan yang dapat dilakukan dokter untuk menangani kanker lidah adalah:

Operasi
Pada kanker yang masih berukuran kecil atau masih stadium awal, operasi dilakukan dengan mengangkat jaringan kanker beserta jaringan di sekitarnya. Namun pada kanker yang sudah masuk stadium akhir, operasi yang dilakukan adalah operasi untuk memotong lidah atau glosektomi.

Lidah yang mengalami kanker stadium lanjut akan dipotong, baik sebagian atau seluruhnya. Setelah menjalani glosektomi, pasien dapat mengalami kesulitan dalam makan, menelan, dan berbicara. Oleh karena itu, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi rekonstruksi untuk memperbaiki bentuk lidah yang terpotong.

Operasi rekonstruksi dilakukan dengan mengambil sebagian jaringan kulit kemudian mencangkokan jaringan tersebut ke lidah yang sudah terpotong. Setelah operasi rekonstruksi, pasien juga dapat menjalani terapi untuk membantunya makan dan berbicara, serta untuk mengatasi masalah psikologis akibat sulit makan dan bicara.

Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan obat-obatan yang berfungsi untuk membunuh sel kanker. Selain itu, kemoterapi juga dapat dilakukan untuk meredakan gejala kanker.

Agar hasilnya maksimal, kemoterapi sering dikombinasikan dengan operasi atau radioterapi. Kemoterapi yang dikombinasikan dengan operasi berfungsi untuk mengecilkan kanker sebelum diangkat melalui operasi atau membasmi sel-sel kanker yang masih tersisa setelah menjalani operasi.

Kemoterapi juga dilakukan untuk mengobati kanker lidah yang sudah menyebar (metastasis) ke organ lainnya, dan biasanya dikombinasikan dengan radioterapi. Beberapa jenis obat yang digunakan untuk kemoterapi adalah cisplatin, fluorouracil, bleomycin, methotrexate, carboplatin, dan docetaxel.

Radioterapi
Radioterapi adalah pengobatan kanker menggunakan sinar berenergi tinggi. Sinar yang digunakan untuk radioterapi dapat berasal dari mesin khusus di luar tubuh penderita (radiasi eksternal) atau alat yang dipasang dalam tubuh penderita di dekat lokasi kanker (radiasi internal).

Radioterapi dapat digunakan untuk mengobati kanker yang sulit diobati, mengecilkan ukuran kanker sebelum operasi, atau membunuh sel-sel kanker yang sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Radioterapi juga dapat meredakan gejala-gejala kanker lidah, terutama pada penderita kanker lidah stadium lanjut.

Pencegahan Kanker Lidah
Kanker lidah dapat dicegah dengan menjauhi faktor-faktor risiko pemicunya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:
  • Berhenti merokok atau mengonsumsi tembakau.
  • Berhenti minum alkohol.
  • Menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta rutin berkunjung ke dokter gigi.
  • Mendapatkan vaksinasi HPV.
  • Berhubungan seks dengan aman, yaitu tidak bergonta-ganti pasangan dan menggunakan kondom.
  •  sayur dan buah.
Terakhir diperbarui: 21 Mei 2019
Ditinjau oleh : dr. Tjin Willy 

Referensi

Resep memasak Tonseng

Bahan-bahan    Untuk 3-4 Porsi
  • 2 Dada/Paha Ayam,potong2
  • 2 Lembar Daun Salam
  • 1 Batang Sereh, Geprek
  • 3 Lembar Daun Jeruk
  • 1 Ruas Lengkuas, Geprek
  • 1 Tomat Merah
  • 1/2 Kol,iris
  • 1 Batang Daun Bawang Iris
  • Cabai Rawit Merah/Hijau Sesuai Selera, Potong2 atau Utuhan
  • Kecap Maniss Gula, garam, penyedap rasa
  • Secukupnya Air
  • Bawang Goreng

Bumbu halus:
6 siung bawang merah
4 siung bawang putih
2 kemiri
1 sdt ketumbar bubuk
2 ruas kunyit
1 ruas jahe

Tumis bumbu halus beserta daun salam, sereh, daun jeruk, lengkuas hingga harum. Masukkan potongan ayam, aduk hingga berubah warna dan mengeluarkan minyak. Beri air, gula, garam, kecap manis, penyedap rasa aduk rata. Biarkan sampai ayam empuk dan air sedikit menyusut.Jangan lupa koreksi rasa. Masukkan kol dan cabai rawit.biarkan sampai kol setengah layu. Matikan api. Beri tomat dan irisan daun bawang aduk rata Sajikan dengan taburan bawang goreng

Assalamualaikum mbak..maaf mau tanya jika ayam diganti daging kambing bisa tidak, bisa dong
 

Terima kasih buat jamaah yang ingin mencoba



trik merokok

Seorang perokok akan terlihat keren saat melakukan trik-trik tertentu. Apa pun yang Anda sukai, belajar melakukan beberapa trik dapat menjadi cara yang bagus agar tetap sibuk saat sedang menunggu, atau dapat dilakukan untuk membuat orang terkesan. Semua trik ini memang akan membutuhkan sedikit latihan dan sebaiknya dilakukan di depan cermin, tetapi Anda pun bisa menguasainya dalam waktu singkat.

10 Kanker Yang Paling Mematikan

Menurut lembaga National Cancer Institute di Amerika, mencatat terdapat 10 jenis kanker dengan angka kematian tinggi yang tercatat selama tahun 2003 sampai 2007. 10 jenis kanker ini merupakan kanker yang dinilai paling mematikan. Apa saja jenisnya?

1. Kanker Paru dan Bronkus
Jumlah penderita kanker paru dan bronkus diketahui meningkat disebabkan oleh peningkatan jumlah perokok. Karena diketahui rokok merupakan penyebab utama kanker paru dan bronkus. Sebagian besar kasus yang ditemui di Indonesia, pengidap kanker paru-paru sudah berada pada stadium lanjut ketika diketahui mengidap penyakit ini sehingga terlambat untuk diselamatkan. Penyebab lainnya adalah karena sulitnya mendeteksi secara dini, gejala dari kanker paru sehingga penyakit baru dapat diketahui setelah berada pada stadium lanjut.

Faktor yang menyebabkan seseorang beresiko mengidap kanker paru-paru selain faktor genetis dan usia adalah perokok baik aktif maupun pasif, paparan gas radon, paparan asbes, dan polusi udara.
Polusi udara. Sumber: Pixabay

2. Kanker Pada Sistem Pencernaan (Kanker kolon dan kanker rektum)
Sel kanker yang tumbuh di area sistem pencernaan terutama usus besar atau kolon menempati tempat kedua sebagai kanker pembunuh tertinggi di amerika. Terjadinya kanker kolon ataupun kanker rektum erat kaitannya dengan tingginya tingkat adopsi masyarakat terhadap pola makan yang tidak sehat selain faktor usia maupun genetis. Kanker pada sistem pencernaan ini dimulai dari munculnya polip pada usus yang disebabkan oleh radang. Peradangan ini banyak ditimbulkan oleh gaya hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi alkohol berlebihan, kurang olah raga ataupun kurang konsumsi makanan berserat.
Makanan kaya serat. Sumber: Pixabay

3. Kanker Payudara
Kanker payudara menjadi kanker tertinggi ketiga sebagai kanker pembunuh. Kanker payudara tidak hanya dapat menyerang wanita, namun juga dapat menyerang pria. Di Amerika terdapat 2000 kasus kanker payudara yang menyerang pria selama tahun 2003 hingga 2008. Sel kanker biasanya tumbuh dimulai di sekitar jaringan yang memproduksi air susu ataupun jaringan yang menghubungkan kelenjar asi ke bagian puting. Berdasarkan data WHO, di Indonesia pada tahun 2012 terdapat 40 orang pengidap kanker payudara pada setiap 100.000 penduduk.

Faktor-faktor penyebab kanker payudara diantaranya adalah gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol, obesitas, paparan radiasi, gangguan hormon, usia dan faktor genetis. Kanker payudara dimulai dengan adanya benjolan kecil sekitar 1-2 cm di sekitar payudara dan apabila telah berada pada stadium lanjutan, sel kanker menyebar pada jaringan getah bening di bagian ketiak atau struktur lain di sekitar payudara.
Konsumsi alkohol. Sumber: Pixabay

4. Kanker Pankreas
Kanker pankreas adalah kanker yang mulanya tumbuh dan berkembang di area pankreas. Di Amerika, kanker pankreas merupakan pembunuh mematikan keempat dengan korban meninggal hampir mencapai 37,000 penderita pada tahun 2012 menurut National Cancer Institute Amerika.

Kanker pankreas mengganggu kerja tubuh dengan cara mempengaruhi sistem pencernaan dan metabolisme tubuh dan biasanya kanker jenis ini bertumbuh dengan cepat sekali sehingga sering kali terlewat untuk dideteksi lebih awal.

5. Kanker Prostat
Kanker prostat merupakan kanker paling mematikan kedua bagi penderita laki-laki di Amerika, setelah kanker paru-paru dan bronkus. Kanker prostat pada mulanya tumbuh secara lambat dimulai dari kelenjar prostat, yang memproduksi cairan semen pada sistem reproduksi pria. Gejalanya biasanya ditandai dengan gangguan buang air kecil dan tidak bersifat agresif dengan perkembangan perlahan namun ada sebagain kasus di mana kanker prostat ini banyak yang menjadi agresif hingga sulit ditangani. Berdasarkan catatan National Cancer Institute Amerika sekitar 32,000 penderita laki-laki meninggal pada tahun 2010.

Faktor-faktor yang diketahui mempengaruhi resiko seseorang terkena kanker prostat adalah usia, riwayat kesehatan, genetis, penderita obesitas, pola makan kurang serat, paparan bahan kimia, dan menderita penyakit menular seksual.

Dari kelima jenis kanker di atas yang menduduki peringkat paling tinggi dalam angka kematian penderita dapat disimpulkan bahwa gaya hidup tidak sehat adalah faktor yang banyak menjadi pemicu timbulnya sel kanker selain faktor usia dan genetis. Gaya hidup yang tidak sehat ditambah dengan tingkat kesadaran yang rendah turut meningkatkan resiko seseorang terkena kanker mematikan. Di mana kanker biasanya akan lebih mudah ditangani dan tidak terlalu agresif ketika masih pada tahap awal sebelum menjalar pada bagian lain atau sebelum mengalami fase metastatis.

Sumber: Tekno, dan Tekno

6. Leukimia
Leukemia atau kanker darah menduduki urutan ke 5 kanker paling mematikan berdasarkan catatan National Cancer Institute di Amerika. Di Indonesia sendiri berdasarkan data Global Cancer Observatory dari World Health Organization (WHO), pada tahun 2018 kematian akibat leukemia di Indonesia mencapai 11.314 jiwa.

Kanker darah tidak seperti jenis kanker yang lain tidak menimbulkan benjolan atau tumor, dan tidak memiliki gejala yang spesifik sehingga seringkali gejala yang timbul dianggap sebagai jenis penyakit yang lain. Gejala yang sering timbul meliputi demam, mual, sakit kepala dan tenggorokan, tubuh mudah lelah, berat badan yang turun secara drastis, sering terkena infeksi, nyeri pada tubuh atau tulang dan sering terjadi memar dan pendarahan.

Seseorang memiliki resiko mengidap kanker darah jika memiliki riwayat mengidap kanker darah pada keluarganya—karena sifat genetis, faktor usia, menderita gangguan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS, terpapar senyawa kimia dan memiliki kebiasaan merokok.
Kebiasaan merokok memicu beragam jenis kanker. Sumber: Pixabay

7. kanker darah lymphoma
Kanker darah limfosit atau kanker darah yang menyerang limfosit atau sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi di dalam tubuh merupakan jenis kanker mematikan ke 7 berdasarkan catatan National Cancer Institute di Amerika. Di Indonesia sendiri berdasarkan catatan Global Cancer Observatory, Kanker darah Lymphoma pada tahun 2018 menyebabkan kematian sebanyak 7.565 penderita.

Sama seperti leukemia, pada lymphoma orang-orang memiliki resiko terkena kanker ini karena faktor genetis, usia menderita gangguan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS, terpapar senyawa kimia dan memiliki kebiasaan merokok.

8. Kanker Hati
Disebutkan bahwa kanker hati merupakan kanker yang cukup umum ditemui di dunia. Berdasarkan riset WHO pada tahun 2015, kanker hati merupakan salah satu jenis kankey yang paling banyak menyebabkan kematian. Namun angka kematian karena kanker hati di Amerika. Di Indonesia tercatat kanker hati merupakan pembunuh dengan urutan ke empat dengan jumlah kematian sebanyak 18.148 pada tahun 2018.

Kanker hati memiliki beberapa jenis berbeda dengan beberapa tingkatan stadium atau tahap tingkat penyebaran kanker. Gejala dari munculnya kanker hati seringkali baru muncul pada stadium lanjut sehingga banyak kasus, kanker hati terlambat untuk ditangani. Gejala-gejala yang muncul adalah nyeri di bagian perut, dan pembengkakan organ hati dan area di sekitar perut karena adanya penumpukan cairan. Kanker hati dapat menyerang siapapun namun ada individu yang memiliki resiko terkena kanker hati yakni penderita HIV/AID, seseorang yang terpapar zat kimia, atau pada pasien yang menjalani terapi radiasi dan operasi pengangkatan kandung empedu.
Nyeri perut. Sumber: Pixabay

9. Kanker Ovarium
Kanker ovarium merupakan kanker mematikan bagi wanita urutan ke 4 di Amerika dalam kurun waktu 2003 hingga 2007. Kanker ovarium di Indonesia pada tahun 2018 menduduki peringkat ke 8 sebagai kanker paling mematikan dengan penderita meninggal sebanyak 7.842 orang.

Kanker ovarium merupakan kanker yang muncul pada jaringan indung telur yang mana sering muncul atau diderita pada wanita pasca menopause. Sama seperti Kanker Hati, Kanker Ovarium juga jarang menimbulkan gejala yang spesifik pada tahap awal. Gejala stadium lanjut dari kanker ovarium adalah mual, sakit perut, perut kembung, konstipasi, pembengkakan pada perut, penurunan berat badan, sering buang air kecil. Nyeri pada bagian organ seksual dan perubahan siklus menstruasi.

Resiko seseorang terhadap kanker ovarium diantaranya adalah factor usia diatas 50 tahun, merokok, menjalani terapi penggantian hormon saat menopause, riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau kanker payudara, pernah menderita obesitas, endometriosis atau sindrom Lynch.
Ilustrasi usia pada wanita mempengaruhi resiko terkena kanker ovarium. Sumber: Pixabay

10 Kanker Esophagus
Kanker esophagus merupakan kanker yang tumbuh pada jaringan esophagus yakni saluran lewatnya makanan dari tenggorokan ke dalam lambung. Berdasarkan Globocan 2018, di Indonesia pada tahun 2018 tercatat sebanyak 1058 penderita meninggal disebabkan oleh penyakit ini. Sedangkan di Amerika sebanyak 14.500 penderita diperkirakan meninggal sepanjang tahun 2003 hingga 2007 karena kanker Esofagus.

Gejala esophagus meliputi nyeri ulu hati, nyeri di tenggorokan dan belakang tulang dada, batuk kronis yang terjadi terus menerus, sulit menelan, penurunan berat badan secara drastis, batuk berdarah atau muntah darah dan juga BAB berdarah. Peningkatan resiko terkena kanker esophagus meliputi kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kelainan esophagus, obesitas, pola makan kurang sehat dan radioterapi juga dapat memicu timbulnya kanker esophagus.



Pola makan sehat dapat mengurangi resiko terkena kanker. Sumber: Pixabay

Sumber:
https://www.livescience.com/11041-10-deadliest-cancers-cure.html
https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf
https://www.alodokter.com

Bagaimana Cara Kanker Membunuh Pengidapnya?

Kanker adalah istilah yang umumnya digunakan untuk penyakit ketika sel-sel dalam tubuh tumbuh secara tidak terkontrol dan mengganggu kerja atau fungsi tubuh. Banyak penderita kanker ketika pada mulanya didiagnosa mengidap penyakit ini, seperti menerima vonis kematian. Walaupun ada banyak pula kasus pengidap kanker yang kemudian sembuh setelah menjalani proses pengobatan dan tindakan medis. Meskipun pada hakikatnya semua manusia akan mengalami mati, vonis penyakit kanker begitu menakutkan dan langsung diasosiasikan dengan akhir hidup seseorang.

Mengapa demikian?
Bagaimana sebenarnya kanker bisa membunuhmu?

Penderita kanker di dunia dan di Indonesia
Data Globocan mencatat pada tahun 2018 di dunia terdapat 18.1 juta kasus baru dengan angka kematian sekitar 9.6 juta kematian, dimana 1 dari 5 laki-laki 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker. Dan dari jumlah kejadian tersebut dinyatakan bahwa 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan meninggal karena kanker. Di Indonesia sendiri angka penyakit kanker mencapai 136.2 per 100.000 penduduk. Indonesia berada di urutan ke 23 negara dengan penderita kanker di Asia.

Kanker paru-paru. Sumber: Wikimedia Commons

Penyebab Kanker
Berdasarkan banyak penelitian, banyak sekali hal yang memicu munculnya penyakit ini. Diantaranya ada hal-hal yang bisa dihindari seperti konsumsi rokok atau alkohol, berat badan berlebih, kurangnya olahraga, nutrisi yang kurang baik. Sedangkan pemicu terjadinya kanker yang tidak dapat dihindari seperti faktor usia dan genetis.

Kanker dimulai dari perubahan perkembangan sel yang tidak terkontrol. Sel yang mulanya sehat mengalami mutasi sehingga bertumbuh menjadi sel kanker. Pertumbuhan sel ini kemudian menjadi benjolan atau masa yang dikenal sebagai tumor.

Bagaimana kanker akhirnya membunuh fungsi organ tubuh?
Kanker sendiri terdapat beragam jenis bergantung dari lokasi bagian tubuh mana sel kanker tersebut terbentuk. Tidak semua jenis kanker menyebabkan kematian. Apabila dideteksi dalam tahap awal, kanker memiliki kemungkinan sembuh yang cukup tinggi. Pada akhirnya kanker mulai membunuh sel-sel tubuh sehat dan mengancam nyawa pengidapnya adalah ketika sel kanker telah mengalami metastatis. Metastatis di sini adalah ketika sel kanker telah tumbuh dan menjalar ke bagian tubuh yang lain, selain sel kanker awal mulanya. Disinilah saat masalah mulai terjadi, ketika tubuh tidak mampu mendukung tumbuhnya tumor-tumor baru ini atau tumor-tumor baru ini menghalangi kerja tubuh.

Kemoterapi melemahkan tubuh
Salah satu perawatan kanker yang bertumbuh dengan sangat cepat adalah dengan kemoterapi atau dengan memapar sel-sel kanker dengan obat-obatan. Namun karena sel kanker pada dasarnya adalah sel tubuh biasa yang mengalami mutasi, obat-obatan ini pun banyak yang melemahkan tubuh seperti kerontokan rambut parah dan mual. Ini terjadi karena kemoterapi tidak hanya berpengaruh pada sel kanker tetapi juga sel sehat tubuh.
Proses kemoterapi. Sumber: Wikimedia Commons

Sel kanker memakan sel sehat
dan mengganggu kerja jaringan tubuh
Untuk tumbuh dengan kecepatan yang tinggi, sel kanker tentunya butuh asupan makanan. Sumber makanan ini diperoleh dari tubuh dan beberapa jenis sel kanker memangsa sel tubuh yang sehat. Hal ini tentunya sangat membahayakan terutama apabila sel sehat pada jaringan yang dimakan oleh sel kanker tersebut memiliki fungsi signifikan dalam tubuh. Kerja tubuh menjadi tidak seimbang dan hal ini dapat berujung kepada kematian.

Apabila sel kanker menyerang sel sehat yang ada pada sistem pencernaan, akibatnya penyerapan pengolahan makanan menjadi terhambat dan penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh menjadi tidak optimal. Hal ini sering dicirikan dengan penurunan berat badan secara drastis.
Metastatis kanker payudara. Sumbe; Wikimedia Commons

Apabila sel kanker menyerang sistem pernafasan, tubuh akan kekurangan oksigen akibat kurangnya oksigen yang dapat dikumpulkan oleh paru-paru. Kurangnya oksigen dan infeksi yang terjadi akibat serangan sel kanker akhirnya akan menjadi penyebab kematian.

Ketika sel kanker menyerang fungsi hati dan sum-sum tulang sebagai produsen sel darah, akan menyebabkan ketidakseimbangan kimiawi atau kurangnya jumlah darah merah di dalam tubuh. Tubuh secara alami memiliki mekanisme untuk menanggulangi ketidakseimbangan ini. Namun apabila ketidakseimbangan yang disebabkan oleh kanker tidak lagi dapat dikontrol, akan terjadi kegagalan organ, yakni tubuh yang tidak mampu merespon atau menjalankan fungsinya untuk mendukung kehidupan.

Muhammad Dimas Budi Agung Bin Supriadi

Muhammad Dimas Budi agung

Wasiat Untuk Kita Semua

Hallo sahabatku semua

Teruslah berteman, 

bersahabat, bersaudara, 

sampai tuhan berkata, saatnya pulang

Ketika ada kesempatan....., 

Pergilah bersama teman-teman.

Bersilaturahmi, makan minum bersama sama dan bersenang senang untuk saling ingat dan mengingatkan untuk berlaku kebaikan, beramal sholeh karena waktu hidup kita semakin singkat. Maka dari itu, bangunkanlah persaudaraan, carilah ridho Allah, perbuatlah amal kebaikan sebanyak banyaknya, amin . . . .

Mungkin lain waktu kita tidak akan bertemu lagi. Mungkin lain waktu kita sudah semakin susah untuk berjalan. Umur itu seperti es batu, dipakai atau tidak, akan tetap mencair dan berakhir. Begitu juga dengan umur kita. Digunakan atau tidak digunakan, umur kita akan tetap berkurang,  dan akhirnya kembali ke hadirat Tuhan. Kita akan menjadi tua, sakit, dan meninggal.. Jalani hidup ini dengan ceria,  sabar dan santai. Jangan suka mau menang sendiri,  sementara orang lain selalu salah. Jangan buang sahabat cuma karena tak sepakat.

Satu keburukan teman, bukan berarti hilang sembilan kebaikannya. Perbanyaklah waktu untuk berkumpul dengan teman- teman dan saudara-saudara kita. Siapa tahu mereka nanti akan menjadi penolong kita di akhirat kelak. Buanglah jauh jauh sifat egois dan iri hati. Terimalah kekurangan dan kelebihan dari sahabat.



Bertemanlah dengan apa adanya, bukan karena ada apanya. Nikmati semua waktu, senda dan tawa. Hargai semua perbedaan. Percayakan kemampuan teman kita, Jaga perasaannya, tutupi aibnya. Bantu ketika dia jatuh, sediakan bahu ketika dia menangis.

Tepuk tangan dan gembira ketika dia sukses. Sebut namanya dalam doa kita. Bertemanlah dengan hati yang baik dan tulus. Ketika hatimu baik dan tulus, percayalah, Tuhan juga akan selalu bersamamu. Teruslah  bersahabat sampai Tuhan berkata saatnya pulang ...


∼∼∼ @Dimasbudiagung2021 ∼∼∼

Sekarang Dimas telah tiada Dia telah pulang kepangkuan Ilahi.. Selamat berjuang sahabat semua, maafkan Dimas atas kekhilafan nya


Salam persahabatan 💝💝💝💝


Good luck all my friends. see you in heaven Allah

@Dimasbudiagung



اِنَّا لِلّٰهِ وَاِ نَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ

Sesungguhnya kami milik Allah
dan kepadaNya kami kembali

Telah kembali ke pankuan Illahi dengan tenang, ananda tercinta

Muhammad Dimas Budi Agung
Bin
Supriadi



Lahir di Bengkulu 24 November 1997
Wafat di RSUD Raden Mattaher Jambi
26 November 2021

Semoga Almarhum dibimbing oleh Allah dan Rasul menuju tempat yang muliya
disisisNya, amin..... amin ya Rabbul alamin...




Selamat jalan nak, selamat jalan Abang


 Untuk almrhum 
Muhammad Dimas Budi agung Bin Supriadi
💠💠💢 Alpatihah 💢💠💠
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Alhamdu lillaahi Rabbil 'aalamiin
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Ar-Rahmaanir-Rahiim
Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ
Maaliki Yawmid-Diin
Pemilik hari pembalasan.
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ
Iyyaaka na'budu wa lyyaaka nasta'iin
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan 
hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
اِھْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَـقِيْمَ
Ihdinas-Siraatal-Mustaqiim
Tunjukilah kami jalan yang lurus
صِرَاطَ الَّذِيۡنَ اَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ ۙ غَيۡرِ الۡمَغۡضُوۡبِ 
عَلَيۡهِمۡ وَلَا الضَّآلِّيۡنَ
Siraatal-laziina an'amta 'alaihim 
ghayril-maghduubi 'alaihim wa lad-daaalliin
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat 
kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan 
bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
💠💠💢 🔵 💢💠💠

Kunyit anti kanker (nutritionforest.com)

Kunyit anti kanker (nutritionforest.com)
Jakarta, Gatra.com -- Gagasan bahwa tanaman sederhana, jamu, dan makanan dapat memiliki efek anti-kanker terkadang merupakan subjek yang kontroversial. Meskipun banyak orang telah merasakan manfaatnya, masih banyak orang yang skeptis. Sebagian orang percaya bahwa tumbuhan dan tanaman dapat memperlambat atau bahkan membunuh sel kanker, ada orang lain yang hanya akan percaya pada manfaat kemoterapi.

Meskipun masih ada pekerjaan yang harus dilakukan di bidang penelitian ilmiah, sejumlah besar penelitian telah selesai. Kami menyajikan informasi itu di sini. Orang yang skeptis jarang berubah pikiran kecuali itu terjadi pada mereka secara langsung. Bagi Anda yang tertarik dengan informasi ini, dan ingin menerapkannya dalam hidup Anda, kami mengumpulkan 7 tanaman herbal dan obat yang menurut penelitian ilmiah menunjukkan hasil positif dalam melawan kanker.

Perlu diingat bahwa ini tidak dimaksudkan sebagai nasihat medis; itu hanya informasi untuk Anda pertimbangkan. Studi yang tercantum di bawah ini menunjukkan bahwa semua herbal bekerja dengan cara yang berbeda. Beberapa memiliki apa yang disebut "imunomodulator", yang berarti mereka merangsang sistem kekebalan Anda sendiri untuk melawan sel-sel kanker. Ada yang bersifat sitotoksik, mereka membunuh sel kanker, tetapi juga dapat membunuh sel yang sehat, dan hanya boleh digunakan di bawah pengawasan dokter atau ahli tanaman obat.

Anti-kanker adalah kata luas yang dapat dipecah menjadi tiga bagian. Anti-tumor yaitu terbukti beracun bagi tumor pada hewan percobaan. Sitotoksik dapat melawan tumor dalam kultur sel laboratorium (in vitro). Anti-kanker dapat untuk melawan tumor pada manusia.

Kanker biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang, jadi pencegahan lebih baik daripada perawatan apa pun. Hindari semua karsinogen yang diketahui seperti tembakau, alkohol berlebihan, makanan olahan, dan paparan bahan kimia. Diet berbasis tanaman dapat membantu melindungi Anda dari kanker karena tanaman kaya antioksidan, dan senyawa anti-inflamasi, keduanya merupakan pelawan kanker yang tangguh.

1. Biji Anggur
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa phytochemical dalam biji anggur memiliki anti-tumor atau kemampuan pencegahan kanker yang kuat dapat diisolasi dari biji itu sendiri. Proanthocyanidins sangat penting diperhatikan, karena ini telah ditemukan untuk menghentikan sel-sel kanker pankreas menyebar atau bermigrasi.

Satu tim peneliti di Universitas Colorado menunjukkan bukti bahwa ekstrak biji anggur efektif terhadap kanker kolorektal. Ekstrak dari ekstrak biji anggur memicu kematian sel-sel kanker jenis ini. Bahkan, semakin maju sel kanker, semakin baik ekstrak biji anggur tampaknya bekerja untuk membatasi pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel kanker. Ekstrak biji anggur ternyata tidak hanya menyebabkan kematian sel kanker, tetapi tidak membahayakan sel-sel sehat.

Proanthocyanidins dalam ekstrak biji anggur dilaporkan menghambat pertumbuhan kanker usus besar. Proanthocyanidins terakumulasi dalam jumlah besar di usus besar karena tidak terserap dengan baik di lambung. Ini adalah kabar baik, karena proanthocyanidin dapat menghentikan sel-sel kanker lebih efisien ketika mereka di usus besar.

2. Jahe
Gingerol bahan aktif dalam jahe, telah mendapat banyak perhatian, terutama dalam uji klinis, dalam upaya untuk menentukan potensinya untuk menghentikan atau mencegah kanker tertentu. Hasil dari percobaan farmakologi ini menunjukkan bahwa jahe dapat menghambat pertumbuhan tumor pada manusia. Dalam kasus kanker ovarium, peneliti menemukan bahwa gingerol menyebabkan kematian sel kanker, mengurangi peradangan, dan memperbaiki fungsi imunitas.

Penelitian juga menunjukkan bahwa gingerol mungkin menawarkan perlindungan dari kanker usus besar. Di banyak negara Asia, terutama di India, jahe merupakan bagian dari diet sehari-hari mereka. India memiliki tingkat kanker terendah di negara mana pun di dunia. Jahe adalah anti-virus alami, anti-jamur, anti-parasit, antioksidan, dan antibakteri. Jahe paling baik dikonsumsi dari akar organik segar. Gunakan dalam teh atau parut beberapa ke piring sayuran. Jika rasa jahenya tidak sesuai dengan keinginan Anda, hampir semua toko makanan kesehatan menjual suplemen jahe.

3. Lidah Buaya
Anda mungkin hanya menganggap lidah buaya sebagai terapi untuk luka bakar atau iritasi kulit, tetapi ada perawatan yang sangat menjanjikan menggunakan lidah buaya untuk pengobatan jenis kanker tertentu. Sebuah ulasan tentang lidah buaya menunjukkan sejumlah data yang luas dari literatur mengenai studi dermatologi serta uji klinis yang mendukung percobaan lidah buaya dalam uji klinis. Lidah buaya sudah ada selama berabad-abad, dengan referensi paling awal yang diketahui tentang penggunaan obat dari orang Mesir kuno, yang juga menggunakannya untuk masalah kulit.

Dia mengandung senyawa yang disebut 1,8 dihidroksi-3 (hidroksimetil) - antrakuinon (disingkat AE) yang telah terbukti menyebabkan kematian sejumlah sel kanker kandung kemih manusia. AE memiliki efek anti kanker yang mengesankan. Ini menghentikan viabilitas sel serta menghentikan G2 / M dari siklus hidup sel.

Ketika diambil dalam jumlah yang lebih besar atau dalam jangka waktu yang lama, adalah pencahar yang kuat, dan perawatan harus diambil agar tidak mengalami dehidrasi. Selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebagai herbalis jika Anda berencana untuk mengkonsumsi lidah buaya.

4. Kunyit
Kunyit (Curcuma longa atau Curcuma zedoaria) telah digunakan sejak awal tahun 1900-an untuk menghentikan gejala peradangan, alergi, rematik, dan masalah hati. Kunyit berasal dari India dan Asia Tenggara. Umumnya dikonsumsi sebagai teh untuk tujuan pengobatan. Senyawa aktif dalam kunyit, kurkumin, menyebabkan kematian sel kanker tanpa merusak sel sehat. Ini dilakukan melalui penekanan jalur aktivasi, kappaB, yang terkait dengan berbagai penyakit yang disebabkan oleh peradangan, termasuk kanker.

Beberapa penelitian yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa curcumin memiliki potensi anti-kanker. Ketika diberikan kepada tikus laboratorium secara lisan, kunyit efektif dalam mencegah kanker lambung, paru-paru, usus besar, payudara, dan kulit. Bahan-bahan dalam studi in vivo yang dilakukan pada 2001 menunjukkan bahwa ketika kunyit diberikan sebagai suplemen makanan sepanjang siklus hidup mereka, itu menunjukkan penurunan yang signifikan dalam aktivitas sel kanker bila dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Kurkumin ditentukan untuk menjadi pengatur gen ketika datang ke pembentukan kanker. Dalam uji klinis, ditemukan untuk menghentikan migrasi sel-sel kanker paru-paru. Baru-baru ini, kunyit telah dipelajari untuk kemungkinan pengobatan kanker payudara dan mieloma.

5. Cengkeh
Cengkeh sebenarnya adalah kuncup bunga kering dari pohon asli India, Pakistan, Zanzibar, dan Madagaskar. Minyak cengkeh dari cengkeh (Eugenia aromaticum atau Eugenia caryophyllata) telah dipelajari untuk kemampuan mereka untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, yang berarti ia menawarkan perlindungan atau pencegahan kanker. Minyak cengkeh memiliki senyawa antioksidan yang memiliki potensi untuk bertindak sebagai agen antikanker, menurut Panduan Praktis Asosiasi Farmasi Amerika untuk Obat Alami.

Minyak cengkeh memiliki konsentrasi aktivitas antioksidan tertinggi dari setiap bahan tunggal yang diuji oleh ORAC. American Cancer Society mengatakan bahwa saat ini tidak ada bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa minyak cengkeh dapat mengobati atau mencegah kanker, namun tingkat antioksidan yang tinggi menunjukkan bahwa itu adalah pemasok anthocyanin yang kuat, yang diketahui dapat menghentikan pertumbuhan tumor, juga membunuh sel kanker.

6. Teh
Dianggap banyak budaya untuk memiliki daya penyembuhan dan senyawa pencegahan, termasuk melawan kanker. Teh (camellia sinensis) telah menjadi fokus dari beberapa penelitian ilmiah baru-baru ini. Hasil penelitian ini agak berbeda, tetapi teh ditemukan memiliki senyawa pencegah penyakit. Satu studi yang dilakukan USDA pada 2006 menemukan bahwa teh memiliki lebih dari 700 senyawa berbeda, banyak yang sudah diketahui kemampuannya melawan penyakit.

Di antara senyawa yang dikenal untuk melawan penyakit adalah polisakarida, flavonoid, vitamin tertentu, dan asam amino. Semua jenis teh, termasuk hijau putih, hitam, dan oolong, ditemukan mengandung antioksidan tingkat tinggi, yang merupakan agen anti-penuaan dan anti-tumor yang kuat. Minum teh secara teratur dapat sangat meningkatkan keseimbangan usus bakteri sehat dengan meningkatkan manfaat. mikroorganisme saat membersihkan tubuh bakteri berbahaya.

Teh memiliki kadar vitamin C yang tinggi, yang diketahui mampu melawan kanker karena radikal bebas. Teh memiliki indeks glikemik rendah dan memiliki sifat pembersihan yang kuat. Konsumsi teh secara teratur telah lama dikaitkan dengan pencegahan diabetes dan penyakit jantung.

7. Bawang
Bawang (allium cepa) memiliki aktivitas antioksidan tinggi dan dikaitkan dengan berbagai item farmakologi termasuk anti-inflamasi, antibiotik, dan anti-karsinogenik. Satu penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih besar dari tikus tua yang diberi makan bawang. Ada hubungan yang pasti antara konsumsi bawang dan risiko kanker umum. Para peneliti dari Institut Mario Negri Italia untuk Penelitian Farmakologi menyusun data dari studi terkontrol Italia dan Swiss serta model regresi logistik multivariat untuk konsumsi bawang dan tingkat kanker.

Tingkat risiko bervariasi, tetapi bawang menurunkan risiko kanker kolorektal, kanker ovarium, kanker sel ginjal, kanker prostat, kanker esofagus, kanker mulut, dan kanker payudara. Bawang juga tinggi polifenol, yang mencegah penyakit, termasuk kanker. Bawang juga tinggi antioksidan, yang juga dikenal sebagai pelawan kanker. Sayuran populer ini juga mengandung senyawa yang disebut quercetin, yang telah terbukti mengurangi sel tumor kanker.


Tumor


Tumor adalah benjolan yang muncul akibat sel yang memperbanyak diri secara berlebihan, atau akibat sel lama yang seharusnya mati masih terus bertahan hidup, sementara pembentukan sel baru terus terjadi. Tumor dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, semisal di tulang, rahang, mulut, dan kulit, dan ada yang bersifat jinak maupun ganas. Yang dimaksud dengan tumor jinak adalah tumor yang tidak menyerang sel normal di sekitarnya dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Sedangkan tumor ganas bersifat sebaliknya, dan disebut dengan kanker. Selain itu, di antara tumor jinak dan tumor ganas, ada jenis tumor yang dinamakan tumor prakanker. Tumor prakanker bukanlah kanker, tetapi dapat menjadi kanker bila tidak diobati.


Penyebab dan Faktor Risiko Tumor
Tumor terbentuk akibat ketidakseimbangan antara jumlah sel baru yang tumbuh dengan jumlah sel lama yang mati. Kondisi ini bisa terjadi bila sel baru terbentuk secara berlebihan, atau sel lama yang seharusnya mati tetap hidup.Penyebab ketidakseimbangan tersebut dapat berbeda-beda pada setiap jenis tumor, namun umumnya penyebab belum diketahui secara pasti. Meski begitu, beberapa hal di bawah diduga berkaitan dengan tumbuhnya tumor:
  • Pola makan yang buruk, misalnya terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak.
  • Paparan sinar matahari
  • Infeksi virus atau bakteri, misalnya HPV, virus hepatitis, dan H. pylori
  • Konsumsi alkohol yang berlebihan
  • Paparan radiasi akibat tindakan medis, seperti foto Rontgen atau CT scan.
  • Konsumsi obat-obatan imunosupresif, misalnya setelah tindakan transplantasi organ.
  • Merokok
  • Obesitas
  • Paparan bahan kimia, misalnya arsen atau asbes.
Gejala Tumor
Gejala utama dari tumor adalah terbentuknya benjolan. Benjolan bisa terlihat dengan mudah dari luar, namun bisa juga tidak terlihat jika tumbuh pada organ dalam. Biasanya benjolan pada organ dalam baru diketahui setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Pada kasus tertentu, benjolan yang mirip dengan tumor itu bisa disebabkan oleh adanya kista.

Selain benjolan, gejala lain yang dapat muncul akibat tumor tergantung pada lokasi, jenis, dan pengaruh tumor terhadap fungsi organ. Tumor yang tumbuh di organ dalam bisa tanpa gejala, bisa juga menimbulkan gejala berupa:
  • Demam
  • Lemas
  • Tidak nafsu makan
  • Berkeringat di malam hari
  • Nyeri dada
  • Perubahan warna kulit, misalnya menjadi kuning, kemerahan, atau menjadi lebih gelap
  • Perdarahan atau memar yang tidak jelas sebabnya
  • Penurunan berat badan.
Segera periksakan diri ke dokter bila muncul gejala-gejala di atas, karena bisa saja menandakan adanya tumor ganas di dalam tubuh.

Tumor yang nampak dari luar juga perlu Anda periksakan ke dokter, terutama jika bentuknya berubah atau ukurannya terus membesar.

Diagnosis Tumor
Dalam mendiagnosis suatu benjolan, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan apakah benjolan tersebut jinak atau ganas. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi penelusuran gejala melalui tanya-jawab saat konsultasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang terdiri dari:
  • Tes urine atau tes darah, untuk mengidentifikasi kondisi yang tidak normal. Contohnya adalah pemeriksaan darah lengkap untuk melihat jumlah dan jenis sel darah yang mengalami gangguan pada penderita leukemia.
  • USG, CT scan, MRI, atau PET scan, untuk mengetahui lokasi, ukuran, dan penyebaran tumor.
  • Biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan tumor untuk diperiksa di laboratorium. Dari pemeriksaan ini, dapat diketahui jenis tumor dan apakah tumor bersifat ganas atau jinak.
Setelah mengetahui jenis, ukuran, letak, dan sifat tumor, dokter dapat menentukan penanganan yang tepat.

Pengobatan Tumor
Pengobatan tumor ditentukan berdasarkan jenis, ukuran, letak, serta jinak atau ganasnya tumor. Pada tumor jinak yang ukurannya kecil dan tidak menimbulkan gejala, penanganan tidak perlu dilakukan. Dokter hanya akan menganjurkan pemeriksaan berkala untuk memantau perkembangan tumor.

Jika tumor bersifat jinak, namun berukuran besar hingga menekan saraf, pembuluh darah, atau mengganggu fungsi organ, maka dokter akan melakukan tindakan untuk mengangkat tumor. Banyak metode yang bisa digunakan dokter untuk mengangkat tumor, mulai dari dari penggunaan sinar laser hingga tindakan operasi dengan sayatan pisau bedah.

Selain pengangkatan tumor, ada beberapa terapi untuk tumor yang dapat dilakukan oleh dokter onkologi, khususnya pada tumor ganas atau kanker, yaitu:
  • Kemoterapi. Terapi ini bertujuan untuk membunuh sel kanker, menggunakan obat-obatan.
  • Radioterapi. Terapi ini bertujuan untuk membunuh dan mencegah penyebaran sel kanker, serta mengurangi ukuran tumor, menggunakan sinar khusus berenergi tinggi.
  • Terapi hormon. Pertumbuhan beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara atau kanker prostat, dapat dipengaruhi oleh suatu hormon. Menghambat produksi hormon tersebut dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
  • Imunoterapi atau terapi biologi. Terapi ini menggunakan obat-obatan yang memanfaatkan sistem kekebalan tubuh untuk memberantas sel kanker.
Kesembuhan penderita tumor tergantung dari jinak atau ganasnya tumor. Tumor jinak berpeluang lebih tinggi untuk sembuh setelah dilakukan penanganan, dibandingkan dengan tumor ganas. Peluang kesembuhan tumor ganas tergantung pada tingkat keganasan atau stadium kanker. Semakin tinggi stadium, terutama bila sudah menyebar ke organ lain (stadium 4), semakin sulit untuk disembuhkan.

Komplikasi akibat tumor, dapat disebabkan oleh tumor itu sendiri, maupun oleh pengobatan yang diberikan. Komplikasi yang muncul tergantung pada jenis dan lokasi tumor, atau metode pengobatan yang dilakukan.

Pencegahan Tumor
Pencegahan tumor khususnya dilakukan untuk mencegah tumor yang bersifat ganas (kanker), karena dapat menyebabkan kematian. Sejak tahun 2015, Kementerian Kesehatan Indonesia terus mengajak masyarakat untuk mengurangi risiko timbulnya kanker dengan gerakan ‘CERDIK”, yang merupakan singkatan dari:
  • Cek kesehatan secara berkala
  • Cek kesehatan secara berkala
  • Enyahkan asap rokok
  • Rajin aktivitas fisik
  • Diet sehat dengan kalori seimbang
  • Istirahat yang cukup
  • Kelola stres.

Selain gerakan CERDIK, beberapa jenis kanker juga dapat dicegah dengan melakukan imunisasi. Kanker yang dimaksud adalah kanker hati yang dapat dicegah dengan vaksin hepatitis B, dan kanker serviks yang bisa dicegah dengan vaksin human papillomavirus (HPV).

Ditinjau oleh : dr. Tjin Willy
Referensi Alodokter

Artikel terkait :

Informasi Terapi Gelombang Otak Ini Perlu Anda Ketahui

Terapi gelombang otak adalah teknik pengobatan yang memanfaatkan gelombang suara untuk merangsang dan memperbaiki pola aktivitas listrik di ...