Payudara

Oh Ternyata Ini Alasan Mengapa Pria
Sangat Menyukai Bagian Payudara Wanita

Pria secara biologis cenderung menyukai payudara. Penelitian telah menunjukkan bahwa bentuk tubuh wanita, termasuk rasio pinggul ke pinggang dan ukuran payudara mempengaruhi gairah seks pria. Melansir laman Your Tango (18/5/2021), satu studi menemukan bahwa wanita dengan payudara besar dan pinggul sempit dianggap paling menarik dan paling diinginkan oleh pria. Studi lain menyimpulkan bahwa payudara yang lebih besar berarti kesuburan yang lebih tinggi.

Beberapa psikolog mengklaim bahwa pria terpesona dengan payudara sejak 
masa kanak-kanak. Melansir laman Mandatory (18/5/2021) masa menyusui memainkan peran penting dalam kehidupan seorang pria. Masa menyusui bisa mempengaruhi ketertarikan seksual pria di masa yang akan datang.

Enggak heran jika beberapa pria ingin memiliki istri yang payudaranya besar karena menganggap payudara besar bisa meningkatkan kesuburan wanita. Selain itu, ketika menyusui, ukuran lemak di payudara besar bisa membuat kebutuhan bayi menyusui lebih tercukupi. Itulah yang membuat beberapa pria ingin memiliki pasangan dengan payudara berukuran besar karena faktor kesehatan. Faktanya, semua bentuk dan ukuran payudara wanita menarik bagi pria. Tetapi, wanita perlu memahami bahwa ada banyak sekali jenis payudara yang disukai pria,dan setiap pria memiliki daya tarik yang berbeda terhadap payudara.


Ternyata Ini 5 Alasan Pria Menyukai Payudara Wanita, Hayo Ngaku!

Payudara di setiap perempuan berbentuk dan berukuran berbeda. Bahkan sepasang payudara yang dimiliki seorang perempuan saja bisa berbeda. Payudara di mana pun, bagi pria pencinta wanita, sangat dipuji dan disukai. Payudara memang memiliki daya pikat bagi pria. Tak heran, ketika sepasang suami istri bercinta, payudara kerap jadi sasaran utama pria. Inilah mengapa payudara merupakan aset berharga. Seorang wanita juga lebih percaya diri terlebih memiliki payudara yang kencang. Berbicara mengenai ketertarian pria terhadap payudara wanita, lalu apa yang sebenarnya yang membuat pria sangat menyukai payudara?


1. Bentuk dan tekstur
Bentuk dan tekstur menjadi salah satu alasan pria menyukai payudara wanita. Pria menyukai payudara yang memiliki bentuk seksi dan memiliki tekstur yang mengesankan. Payudara wanita yang menonjol juga menjadi salah satu daya pikat pria sehingga sering dibikin penasaran dan jatuh hati.

2. Sentuhan lembut
Alasan kedua kenapa pria menyukai payudara wanita yaitu karena payudara memiliki sentuhan yang lembut. Payudara juga memiliki sentuhan hangat dan menenangkan. Saat pria menyentuh payudara wanita, hal ini akan membuatnya semakin bergairah.

3. Titik sensitif wanita
Payudara adalah salah satu bagian tubuh wanita yang paling sensitif selain organ intim. Para pria akan sangat senang dan bahagia ketika ia memainkan payudara. Pria juga bisa merasakan orgasme ketika dirinya berhasil membuat wanitanya terangsang melalui sentuhan payudara.

4. Putting yang besar
Payudara dengan puting besar memang lebih disukai oleh pria. Sebab, mereka akan terkesan ketika memainkan payudara pasangannya. Bahkan, payudara yang semakin kencang ketika berhubungan intim membuat pria semakin tertarik dan semakin bergairah.

5. Sumber kenyamanan
Saat pria merasakan suasana hati yang memburuk, ada satu tempat yang dirasa menenangkan yaitu ketika membenamkan wajah ke dada wanita. Pelukan seperti itu terbukti memberikan rasa nyaman dan efektif menghilangkan suasana hati yang buruk atau kesedihan yang sedang dialami.

Baca Juga:











Kanker Lidah

Kanker lidah adalah penyakit kanker yang tumbuh dan berasal dari jaringan lidah. Kondisi ini dapat ditandai dengan sariawan, munculnya bercak-bercak berwarna merah atau putih pada lidah, dan sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh.

Kanker lidah berkembang dari jaringan lidah yang mengalami kelainan dan tumbuh secara tidak normal, bisa terjadi pada ujung lidah atau pangkal lidah. Kanker lidah banyak dialami oleh perokok serta orang yang kecanduan minuman beralkohol. Selain itu, kanker lidah juga dapat lebih mudah terjadi pada orang yang pernah terkena infeksi virus HPV (Human Papilloma Virus).autoiv>
Gejala Kanker Lidah
Gejala utama yang muncul pada penderita kanker lidah adalah munculnya bercak berwarna merah atau putih pada lidah, dan sariawan yang tidak kunjung reda setelah beberapa minggu. Gejala kanker lidah lainnya yang dapat muncul 
  1. Sakit tenggorokan dan nyeri saat menelan yang berlangsung terus-menerus.
  2. Muncul benjolan di daerah mulut dan leher, akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
  3. Rasa kebas dalam mulut yang tidak kunjung hilang.
  4. Perdarahan pada lidah tanpa sebab yang jelas.
  5. Sulit menggerakkan rahang.
  6. Penurunan berat badan secara drastis.
  7. Perubahan pada suara dan berbicara.
Kapan Harus Ke Dokter
Terkadang penderita tidak menyadari bahwa keluhan yang dialaminya merupakan gejala kanker lidah. Kelainan ini umumnya baru ditemukan oleh dokter gigi saat melakukan pemeriksaan rutin atau pemeriksaan gigi karena masalah lain.

Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 3 bulan hingga 2 tahun sekali, tergantung kondisi kesehatan gigi dan mulut Anda. Melakukan perawatan rutin ke dokter gigi juga penting karena kanker lidah lebih berisiko terjadi pada seseorang yang kesehatan mulutnya tidak terjaga,

Keluhan yang dianggap tidak berbahaya, seperti sariawan atau sakit tenggorokan, bisa menjadi tanda dari kanker lidah. Segera periksakan diri ke dokter jika gejala-gejala tersebut berlangsung lebih dari tiga minggu, terutama jika Anda adalah perokok atau sering mengonsumsi minuman beralkohol.

Penyebab Kanker Lidah
Kanker lidah terjadi akibat adanya perubahan atau mutasi genetik pada sel-sel jaringan lidah. Mutasi genetik ini menyebabkan sel tumbuh abnormal serta tidak terkendali, dan menjadi sel kanker. Namun, penyebab mutasi genetik ini sendiri belum diketahui secara pasti.

Laki-laki berusia di atas 50 tahun yang anggota keluarganya menderita kanker lidah lebih berisiko menderita penyakit lidah ini. Selain itu, beberapa faktor berikut juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah:
  • Merokok, Kebiasaan merokok atau mengonsumsi tembakau, meskipun bukan dalam bentuk rokok, dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah akibat paparan zat pemicu kanker (karsinogenik) yang terdapat di dalam tembakau.
  • Konsumsi minuman keras (alkohol), Orang yang sering minum alkohol dalam jumlah banyak lebih berisiko mengalami kanker lidah.
  • Infeksi Human papillomavirus (HPV) Walau jarang terjadi, HPV dapat menyebabkan pertumbuhan jaringan abnormal di dalam mulut, sehingga memicu kanker. Infeksi HPV di dalam mulut dapat menyebar melalui hubungan seksual secara oral.
  • Kesehatan rongga mulut yang tidak baik
  • Kanker lidah juga dapat dikaitkan dengan bentuk gigi yang tidak rata, kasar, dan bergerigi, serta bentuk gigi palsu yang tidak sesuai.
  • Pola makan yang tidak sehat
  • Kurang mengonsumsi buah dan sayur atau memiliki pola makan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah.
Diagnosis Kanker Lidah
Langkah diagnosis kanker lidah diawali dengan menanyakan keluhan dan riwayat kesehatan pasien, misalnya apakah pernah menderita infeksi HPV atau tidak. Dokter juga akan menanyakan apakah ada anggota keluarga pasien yang pernah menderita kanker lidah atau tidak, serta apakah pasien memiliki kebiasaan merokok atau minum alkohol.

Setelah itu, dokter akan memeriksa kondisi mulut dan lidah pasien. Bila ada kecurigaan ke arah kanker, dokter akan merujuk pasien ke dokter onkologi. Dokter onkologi kemudian dapat melakukan pemeriksaan lanjutan berupa:
  • Biopsi lidah, Pada prosedur ini, dokter akan mengambil sampel jaringan lidah untuk diperiksa di laboratorium. Pasien biasanya akan diberikan bius lokal selama  proses biopsi ini.
  • Pemeriksaan endoskopi, Jika kanker lidah diduga terjadi pada bagian pangkal lidah, dokter akan melakukan pemeriksaan endoskopi. Pemeriksaan endoskopi dapat sekaligus mengambil sampel jaringan lidah dan kelenjar getah bening di sekitar lidah.
  • Pemindaian, Pemindaian dilakukan untuk melihat kondisi mulut dan lidah, serta mengetahui penyebaran kanker. Pemindaian dapat dilakukan dengan CT scan atau MRI.
  • Tes HPV, Tes HPV dilakukan untuk memeriksa apakah pasien positif menderita infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker lidah.
Stadium Kanker Lidah
Berdasarkan keparahan dan luasnya penyebaran sel kanker, kanker lidah dapat dibagi menjadi empat stadium, yaitu:

Stadium 1
Kanker sudah mulai tumbuh, namun diameter kanker belum melebihi 2 cm serta belum menyebar ke jaringan disekitarnya. Stadium 1 bisa disebut sebagai stadium awal kanker lidah.

Stadium 2
Kanker sudah mencapai diameter sekitar 2-4 cm, namun belum menyebar ke jaringan di sekitarnya.

Stadium 3
Diameter kanker sudah lebih dari 4 cm dan sudah menyebar ke jaringan di sekitarnya, termasuk ke kelenjar getah bening terdekat.

Stadium 4
Kanker sudah menyebar ke jaringan di sekitar mulut dan bibir, atau bahkan ke organ lain yang letaknya jauh, seperti paru-paru dan hati.

Kanker pada ujung lidah lebih mudah terdeteksi dibandingkan kanker pada pangkal lidah. Kanker di lidah bagian depan biasanya akan terdiagnosis saat kanker masih berukuran kecil, sehingga lebih mudah ditangani.

Kanker yang muncul di pangkal lidah cenderung baru terdeteksi pada stadium lanjut, yaitu saat kanker sudah membesar dan bahkan sudah menyebar ke kelenjar getah bening di leher.

Pengobatan Kanker Lidah
Metode pengobatan kanker lidah tergantung kepada lokasi dan stadium kanker. Jika diperlukan, dokter akan mengombinasikan beberapa jenis pengobatan agar hasilnya maksimal. Metode pengobatan yang dapat dilakukan dokter untuk menangani kanker lidah adalah:

Operasi
Pada kanker yang masih berukuran kecil atau masih stadium awal, operasi dilakukan dengan mengangkat jaringan kanker beserta jaringan di sekitarnya. Namun pada kanker yang sudah masuk stadium akhir, operasi yang dilakukan adalah operasi untuk memotong lidah atau glosektomi.

Lidah yang mengalami kanker stadium lanjut akan dipotong, baik sebagian atau seluruhnya. Setelah menjalani glosektomi, pasien dapat mengalami kesulitan dalam makan, menelan, dan berbicara. Oleh karena itu, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi rekonstruksi untuk memperbaiki bentuk lidah yang terpotong.

Operasi rekonstruksi dilakukan dengan mengambil sebagian jaringan kulit kemudian mencangkokan jaringan tersebut ke lidah yang sudah terpotong. Setelah operasi rekonstruksi, pasien juga dapat menjalani terapi untuk membantunya makan dan berbicara, serta untuk mengatasi masalah psikologis akibat sulit makan dan bicara.

Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan obat-obatan yang berfungsi untuk membunuh sel kanker. Selain itu, kemoterapi juga dapat dilakukan untuk meredakan gejala kanker.

Agar hasilnya maksimal, kemoterapi sering dikombinasikan dengan operasi atau radioterapi. Kemoterapi yang dikombinasikan dengan operasi berfungsi untuk mengecilkan kanker sebelum diangkat melalui operasi atau membasmi sel-sel kanker yang masih tersisa setelah menjalani operasi.

Kemoterapi juga dilakukan untuk mengobati kanker lidah yang sudah menyebar (metastasis) ke organ lainnya, dan biasanya dikombinasikan dengan radioterapi. Beberapa jenis obat yang digunakan untuk kemoterapi adalah cisplatin, fluorouracil, bleomycin, methotrexate, carboplatin, dan docetaxel.

Radioterapi
Radioterapi adalah pengobatan kanker menggunakan sinar berenergi tinggi. Sinar yang digunakan untuk radioterapi dapat berasal dari mesin khusus di luar tubuh penderita (radiasi eksternal) atau alat yang dipasang dalam tubuh penderita di dekat lokasi kanker (radiasi internal).

Radioterapi dapat digunakan untuk mengobati kanker yang sulit diobati, mengecilkan ukuran kanker sebelum operasi, atau membunuh sel-sel kanker yang sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Radioterapi juga dapat meredakan gejala-gejala kanker lidah, terutama pada penderita kanker lidah stadium lanjut.

Pencegahan Kanker Lidah
Kanker lidah dapat dicegah dengan menjauhi faktor-faktor risiko pemicunya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:
  • Berhenti merokok atau mengonsumsi tembakau.
  • Berhenti minum alkohol.
  • Menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta rutin berkunjung ke dokter gigi.
  • Mendapatkan vaksinasi HPV.
  • Berhubungan seks dengan aman, yaitu tidak bergonta-ganti pasangan dan menggunakan kondom.
  •  sayur dan buah.
Terakhir diperbarui: 21 Mei 2019
Ditinjau oleh : dr. Tjin Willy 

Referensi

Resep memasak Tonseng

Bahan-bahan    Untuk 3-4 Porsi
  • 2 Dada/Paha Ayam,potong2
  • 2 Lembar Daun Salam
  • 1 Batang Sereh, Geprek
  • 3 Lembar Daun Jeruk
  • 1 Ruas Lengkuas, Geprek
  • 1 Tomat Merah
  • 1/2 Kol,iris
  • 1 Batang Daun Bawang Iris
  • Cabai Rawit Merah/Hijau Sesuai Selera, Potong2 atau Utuhan
  • Kecap Maniss Gula, garam, penyedap rasa
  • Secukupnya Air
  • Bawang Goreng

Bumbu halus:
6 siung bawang merah
4 siung bawang putih
2 kemiri
1 sdt ketumbar bubuk
2 ruas kunyit
1 ruas jahe

Tumis bumbu halus beserta daun salam, sereh, daun jeruk, lengkuas hingga harum. Masukkan potongan ayam, aduk hingga berubah warna dan mengeluarkan minyak. Beri air, gula, garam, kecap manis, penyedap rasa aduk rata. Biarkan sampai ayam empuk dan air sedikit menyusut.Jangan lupa koreksi rasa. Masukkan kol dan cabai rawit.biarkan sampai kol setengah layu. Matikan api. Beri tomat dan irisan daun bawang aduk rata Sajikan dengan taburan bawang goreng

Assalamualaikum mbak..maaf mau tanya jika ayam diganti daging kambing bisa tidak, bisa dong
 

Terima kasih buat jamaah yang ingin mencoba



trik merokok

Seorang perokok akan terlihat keren saat melakukan trik-trik tertentu. Apa pun yang Anda sukai, belajar melakukan beberapa trik dapat menjadi cara yang bagus agar tetap sibuk saat sedang menunggu, atau dapat dilakukan untuk membuat orang terkesan. Semua trik ini memang akan membutuhkan sedikit latihan dan sebaiknya dilakukan di depan cermin, tetapi Anda pun bisa menguasainya dalam waktu singkat.

10 Kanker Yang Paling Mematikan

Menurut lembaga National Cancer Institute di Amerika, mencatat terdapat 10 jenis kanker dengan angka kematian tinggi yang tercatat selama tahun 2003 sampai 2007. 10 jenis kanker ini merupakan kanker yang dinilai paling mematikan. Apa saja jenisnya?

1. Kanker Paru dan Bronkus
Jumlah penderita kanker paru dan bronkus diketahui meningkat disebabkan oleh peningkatan jumlah perokok. Karena diketahui rokok merupakan penyebab utama kanker paru dan bronkus. Sebagian besar kasus yang ditemui di Indonesia, pengidap kanker paru-paru sudah berada pada stadium lanjut ketika diketahui mengidap penyakit ini sehingga terlambat untuk diselamatkan. Penyebab lainnya adalah karena sulitnya mendeteksi secara dini, gejala dari kanker paru sehingga penyakit baru dapat diketahui setelah berada pada stadium lanjut.

Faktor yang menyebabkan seseorang beresiko mengidap kanker paru-paru selain faktor genetis dan usia adalah perokok baik aktif maupun pasif, paparan gas radon, paparan asbes, dan polusi udara.
Polusi udara. Sumber: Pixabay

2. Kanker Pada Sistem Pencernaan (Kanker kolon dan kanker rektum)
Sel kanker yang tumbuh di area sistem pencernaan terutama usus besar atau kolon menempati tempat kedua sebagai kanker pembunuh tertinggi di amerika. Terjadinya kanker kolon ataupun kanker rektum erat kaitannya dengan tingginya tingkat adopsi masyarakat terhadap pola makan yang tidak sehat selain faktor usia maupun genetis. Kanker pada sistem pencernaan ini dimulai dari munculnya polip pada usus yang disebabkan oleh radang. Peradangan ini banyak ditimbulkan oleh gaya hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi alkohol berlebihan, kurang olah raga ataupun kurang konsumsi makanan berserat.
Makanan kaya serat. Sumber: Pixabay

3. Kanker Payudara
Kanker payudara menjadi kanker tertinggi ketiga sebagai kanker pembunuh. Kanker payudara tidak hanya dapat menyerang wanita, namun juga dapat menyerang pria. Di Amerika terdapat 2000 kasus kanker payudara yang menyerang pria selama tahun 2003 hingga 2008. Sel kanker biasanya tumbuh dimulai di sekitar jaringan yang memproduksi air susu ataupun jaringan yang menghubungkan kelenjar asi ke bagian puting. Berdasarkan data WHO, di Indonesia pada tahun 2012 terdapat 40 orang pengidap kanker payudara pada setiap 100.000 penduduk.

Faktor-faktor penyebab kanker payudara diantaranya adalah gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol, obesitas, paparan radiasi, gangguan hormon, usia dan faktor genetis. Kanker payudara dimulai dengan adanya benjolan kecil sekitar 1-2 cm di sekitar payudara dan apabila telah berada pada stadium lanjutan, sel kanker menyebar pada jaringan getah bening di bagian ketiak atau struktur lain di sekitar payudara.
Konsumsi alkohol. Sumber: Pixabay

4. Kanker Pankreas
Kanker pankreas adalah kanker yang mulanya tumbuh dan berkembang di area pankreas. Di Amerika, kanker pankreas merupakan pembunuh mematikan keempat dengan korban meninggal hampir mencapai 37,000 penderita pada tahun 2012 menurut National Cancer Institute Amerika.

Kanker pankreas mengganggu kerja tubuh dengan cara mempengaruhi sistem pencernaan dan metabolisme tubuh dan biasanya kanker jenis ini bertumbuh dengan cepat sekali sehingga sering kali terlewat untuk dideteksi lebih awal.

5. Kanker Prostat
Kanker prostat merupakan kanker paling mematikan kedua bagi penderita laki-laki di Amerika, setelah kanker paru-paru dan bronkus. Kanker prostat pada mulanya tumbuh secara lambat dimulai dari kelenjar prostat, yang memproduksi cairan semen pada sistem reproduksi pria. Gejalanya biasanya ditandai dengan gangguan buang air kecil dan tidak bersifat agresif dengan perkembangan perlahan namun ada sebagain kasus di mana kanker prostat ini banyak yang menjadi agresif hingga sulit ditangani. Berdasarkan catatan National Cancer Institute Amerika sekitar 32,000 penderita laki-laki meninggal pada tahun 2010.

Faktor-faktor yang diketahui mempengaruhi resiko seseorang terkena kanker prostat adalah usia, riwayat kesehatan, genetis, penderita obesitas, pola makan kurang serat, paparan bahan kimia, dan menderita penyakit menular seksual.

Dari kelima jenis kanker di atas yang menduduki peringkat paling tinggi dalam angka kematian penderita dapat disimpulkan bahwa gaya hidup tidak sehat adalah faktor yang banyak menjadi pemicu timbulnya sel kanker selain faktor usia dan genetis. Gaya hidup yang tidak sehat ditambah dengan tingkat kesadaran yang rendah turut meningkatkan resiko seseorang terkena kanker mematikan. Di mana kanker biasanya akan lebih mudah ditangani dan tidak terlalu agresif ketika masih pada tahap awal sebelum menjalar pada bagian lain atau sebelum mengalami fase metastatis.

Sumber: Tekno, dan Tekno

6. Leukimia
Leukemia atau kanker darah menduduki urutan ke 5 kanker paling mematikan berdasarkan catatan National Cancer Institute di Amerika. Di Indonesia sendiri berdasarkan data Global Cancer Observatory dari World Health Organization (WHO), pada tahun 2018 kematian akibat leukemia di Indonesia mencapai 11.314 jiwa.

Kanker darah tidak seperti jenis kanker yang lain tidak menimbulkan benjolan atau tumor, dan tidak memiliki gejala yang spesifik sehingga seringkali gejala yang timbul dianggap sebagai jenis penyakit yang lain. Gejala yang sering timbul meliputi demam, mual, sakit kepala dan tenggorokan, tubuh mudah lelah, berat badan yang turun secara drastis, sering terkena infeksi, nyeri pada tubuh atau tulang dan sering terjadi memar dan pendarahan.

Seseorang memiliki resiko mengidap kanker darah jika memiliki riwayat mengidap kanker darah pada keluarganya—karena sifat genetis, faktor usia, menderita gangguan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS, terpapar senyawa kimia dan memiliki kebiasaan merokok.
Kebiasaan merokok memicu beragam jenis kanker. Sumber: Pixabay

7. kanker darah lymphoma
Kanker darah limfosit atau kanker darah yang menyerang limfosit atau sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi di dalam tubuh merupakan jenis kanker mematikan ke 7 berdasarkan catatan National Cancer Institute di Amerika. Di Indonesia sendiri berdasarkan catatan Global Cancer Observatory, Kanker darah Lymphoma pada tahun 2018 menyebabkan kematian sebanyak 7.565 penderita.

Sama seperti leukemia, pada lymphoma orang-orang memiliki resiko terkena kanker ini karena faktor genetis, usia menderita gangguan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS, terpapar senyawa kimia dan memiliki kebiasaan merokok.

8. Kanker Hati
Disebutkan bahwa kanker hati merupakan kanker yang cukup umum ditemui di dunia. Berdasarkan riset WHO pada tahun 2015, kanker hati merupakan salah satu jenis kankey yang paling banyak menyebabkan kematian. Namun angka kematian karena kanker hati di Amerika. Di Indonesia tercatat kanker hati merupakan pembunuh dengan urutan ke empat dengan jumlah kematian sebanyak 18.148 pada tahun 2018.

Kanker hati memiliki beberapa jenis berbeda dengan beberapa tingkatan stadium atau tahap tingkat penyebaran kanker. Gejala dari munculnya kanker hati seringkali baru muncul pada stadium lanjut sehingga banyak kasus, kanker hati terlambat untuk ditangani. Gejala-gejala yang muncul adalah nyeri di bagian perut, dan pembengkakan organ hati dan area di sekitar perut karena adanya penumpukan cairan. Kanker hati dapat menyerang siapapun namun ada individu yang memiliki resiko terkena kanker hati yakni penderita HIV/AID, seseorang yang terpapar zat kimia, atau pada pasien yang menjalani terapi radiasi dan operasi pengangkatan kandung empedu.
Nyeri perut. Sumber: Pixabay

9. Kanker Ovarium
Kanker ovarium merupakan kanker mematikan bagi wanita urutan ke 4 di Amerika dalam kurun waktu 2003 hingga 2007. Kanker ovarium di Indonesia pada tahun 2018 menduduki peringkat ke 8 sebagai kanker paling mematikan dengan penderita meninggal sebanyak 7.842 orang.

Kanker ovarium merupakan kanker yang muncul pada jaringan indung telur yang mana sering muncul atau diderita pada wanita pasca menopause. Sama seperti Kanker Hati, Kanker Ovarium juga jarang menimbulkan gejala yang spesifik pada tahap awal. Gejala stadium lanjut dari kanker ovarium adalah mual, sakit perut, perut kembung, konstipasi, pembengkakan pada perut, penurunan berat badan, sering buang air kecil. Nyeri pada bagian organ seksual dan perubahan siklus menstruasi.

Resiko seseorang terhadap kanker ovarium diantaranya adalah factor usia diatas 50 tahun, merokok, menjalani terapi penggantian hormon saat menopause, riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau kanker payudara, pernah menderita obesitas, endometriosis atau sindrom Lynch.
Ilustrasi usia pada wanita mempengaruhi resiko terkena kanker ovarium. Sumber: Pixabay

10 Kanker Esophagus
Kanker esophagus merupakan kanker yang tumbuh pada jaringan esophagus yakni saluran lewatnya makanan dari tenggorokan ke dalam lambung. Berdasarkan Globocan 2018, di Indonesia pada tahun 2018 tercatat sebanyak 1058 penderita meninggal disebabkan oleh penyakit ini. Sedangkan di Amerika sebanyak 14.500 penderita diperkirakan meninggal sepanjang tahun 2003 hingga 2007 karena kanker Esofagus.

Gejala esophagus meliputi nyeri ulu hati, nyeri di tenggorokan dan belakang tulang dada, batuk kronis yang terjadi terus menerus, sulit menelan, penurunan berat badan secara drastis, batuk berdarah atau muntah darah dan juga BAB berdarah. Peningkatan resiko terkena kanker esophagus meliputi kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kelainan esophagus, obesitas, pola makan kurang sehat dan radioterapi juga dapat memicu timbulnya kanker esophagus.



Pola makan sehat dapat mengurangi resiko terkena kanker. Sumber: Pixabay

Sumber:
https://www.livescience.com/11041-10-deadliest-cancers-cure.html
https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf
https://www.alodokter.com

Bagaimana Cara Kanker Membunuh Pengidapnya?

Kanker adalah istilah yang umumnya digunakan untuk penyakit ketika sel-sel dalam tubuh tumbuh secara tidak terkontrol dan mengganggu kerja atau fungsi tubuh. Banyak penderita kanker ketika pada mulanya didiagnosa mengidap penyakit ini, seperti menerima vonis kematian. Walaupun ada banyak pula kasus pengidap kanker yang kemudian sembuh setelah menjalani proses pengobatan dan tindakan medis. Meskipun pada hakikatnya semua manusia akan mengalami mati, vonis penyakit kanker begitu menakutkan dan langsung diasosiasikan dengan akhir hidup seseorang.

Mengapa demikian?
Bagaimana sebenarnya kanker bisa membunuhmu?

Penderita kanker di dunia dan di Indonesia
Data Globocan mencatat pada tahun 2018 di dunia terdapat 18.1 juta kasus baru dengan angka kematian sekitar 9.6 juta kematian, dimana 1 dari 5 laki-laki 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker. Dan dari jumlah kejadian tersebut dinyatakan bahwa 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan meninggal karena kanker. Di Indonesia sendiri angka penyakit kanker mencapai 136.2 per 100.000 penduduk. Indonesia berada di urutan ke 23 negara dengan penderita kanker di Asia.

Kanker paru-paru. Sumber: Wikimedia Commons

Penyebab Kanker
Berdasarkan banyak penelitian, banyak sekali hal yang memicu munculnya penyakit ini. Diantaranya ada hal-hal yang bisa dihindari seperti konsumsi rokok atau alkohol, berat badan berlebih, kurangnya olahraga, nutrisi yang kurang baik. Sedangkan pemicu terjadinya kanker yang tidak dapat dihindari seperti faktor usia dan genetis.

Kanker dimulai dari perubahan perkembangan sel yang tidak terkontrol. Sel yang mulanya sehat mengalami mutasi sehingga bertumbuh menjadi sel kanker. Pertumbuhan sel ini kemudian menjadi benjolan atau masa yang dikenal sebagai tumor.

Bagaimana kanker akhirnya membunuh fungsi organ tubuh?
Kanker sendiri terdapat beragam jenis bergantung dari lokasi bagian tubuh mana sel kanker tersebut terbentuk. Tidak semua jenis kanker menyebabkan kematian. Apabila dideteksi dalam tahap awal, kanker memiliki kemungkinan sembuh yang cukup tinggi. Pada akhirnya kanker mulai membunuh sel-sel tubuh sehat dan mengancam nyawa pengidapnya adalah ketika sel kanker telah mengalami metastatis. Metastatis di sini adalah ketika sel kanker telah tumbuh dan menjalar ke bagian tubuh yang lain, selain sel kanker awal mulanya. Disinilah saat masalah mulai terjadi, ketika tubuh tidak mampu mendukung tumbuhnya tumor-tumor baru ini atau tumor-tumor baru ini menghalangi kerja tubuh.

Kemoterapi melemahkan tubuh
Salah satu perawatan kanker yang bertumbuh dengan sangat cepat adalah dengan kemoterapi atau dengan memapar sel-sel kanker dengan obat-obatan. Namun karena sel kanker pada dasarnya adalah sel tubuh biasa yang mengalami mutasi, obat-obatan ini pun banyak yang melemahkan tubuh seperti kerontokan rambut parah dan mual. Ini terjadi karena kemoterapi tidak hanya berpengaruh pada sel kanker tetapi juga sel sehat tubuh.
Proses kemoterapi. Sumber: Wikimedia Commons

Sel kanker memakan sel sehat
dan mengganggu kerja jaringan tubuh
Untuk tumbuh dengan kecepatan yang tinggi, sel kanker tentunya butuh asupan makanan. Sumber makanan ini diperoleh dari tubuh dan beberapa jenis sel kanker memangsa sel tubuh yang sehat. Hal ini tentunya sangat membahayakan terutama apabila sel sehat pada jaringan yang dimakan oleh sel kanker tersebut memiliki fungsi signifikan dalam tubuh. Kerja tubuh menjadi tidak seimbang dan hal ini dapat berujung kepada kematian.

Apabila sel kanker menyerang sel sehat yang ada pada sistem pencernaan, akibatnya penyerapan pengolahan makanan menjadi terhambat dan penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh menjadi tidak optimal. Hal ini sering dicirikan dengan penurunan berat badan secara drastis.
Metastatis kanker payudara. Sumbe; Wikimedia Commons

Apabila sel kanker menyerang sistem pernafasan, tubuh akan kekurangan oksigen akibat kurangnya oksigen yang dapat dikumpulkan oleh paru-paru. Kurangnya oksigen dan infeksi yang terjadi akibat serangan sel kanker akhirnya akan menjadi penyebab kematian.

Ketika sel kanker menyerang fungsi hati dan sum-sum tulang sebagai produsen sel darah, akan menyebabkan ketidakseimbangan kimiawi atau kurangnya jumlah darah merah di dalam tubuh. Tubuh secara alami memiliki mekanisme untuk menanggulangi ketidakseimbangan ini. Namun apabila ketidakseimbangan yang disebabkan oleh kanker tidak lagi dapat dikontrol, akan terjadi kegagalan organ, yakni tubuh yang tidak mampu merespon atau menjalankan fungsinya untuk mendukung kehidupan.

Informasi Terapi Gelombang Otak Ini Perlu Anda Ketahui

Terapi gelombang otak adalah teknik pengobatan yang memanfaatkan gelombang suara untuk merangsang dan memperbaiki pola aktivitas listrik di ...